Bobo.id - Fenomena yang cukup langka baru saja terjadi di belahan Bumi bagian utara, tepatnya di langit Selandia Baru.
Seberkas cahaya merah terang muncul di langit Skandinavia minggu lalu setelah badai Matahari menghantam Bumi.
Badai Matahari adalah peristiwa peningkatan radiasi secara mendadak di Matahari yang berupa ledakan berskala besar.
Tahukah teman-teman? Badai Matahari yang menghantam Bumi itu memicu aurora yang menakjubkan di seluruh planet.
Namun, cahaya merah terang yang muncul di langit Skandinavia itu bukan aurora, melainkan sesuatu yang jauh lebih langka.
Disebabkan oleh Badai Matahari
Lintasan cahaya berwarna merah itu membentang sepanjang langit malam dan terlihat paling jelas di Denmark.
Hal ini membuat Astrofotografer Ruslan Merzlyakov melakukan pengambilan gambar pada tanggal 23 Maret di tebing batu kapur.
Dilansir dari Live Science, fenomena tidak biasa ini dikenal sebagai stable auroral red arc atau disebut dengan SAR.
Cahaya merah itu dipancarkan oleh molekul oksigen di atmosfer bagian atas yang menjadi sangat panas oleh sistem arus cincin Bumi.
Sebagai informasi, sistem arus cincin Bumi adalah lingkaran besar arus listrik yang sedang mengelilingi planet kita.
Baca Juga: Badai Matahari Terkuat Terjadi Beberapa Hari Lalu, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Stable auroral red arc ini bertepatan dengan badai geomagnetik paling kuat yang menghantam Bumi selama 6 tahun.
Fenomena badai Matahari ini merupakan kelanjutan dari temuan 'lubang' Matahari yang memiliki ukuran berkali lipat ukuran Bumi.
'Lubang' koronal itu pertama kali ditemukan saat Matahari mulai berputar menjauh dari Bumi. Diameternya sekitar 20 planet kita.
Partikel berenergi tinggi dari badai Matahari melewati medan magnet Bumi dan membangkitkan molekul gas di atmosfer.
Hal inilah yang kemudian menciptakan lampu warna-warni yang berputar dan mengalir seiring berjalannya waktu.
Berbagai warna cahaya ini berasal dari atom yang berbeda, yang memancarkan warna tertentu saat naiknya suatu energi.
Lintasan Cahaya Berwarna Merah, Dari Mana?
Selama stable auroral red arc terjadi, energi memanaskan gas di bagian atas atmosfer hingga membuatnya bersinar seperti aurora.
Dilansir dari Space Weather, hanya oksigen yang memanas selama SAR sehingga selalu memancarkan warna merah yang persis.
O iya, sebenarnya stable auroral red arc ini cukup sering terjadi, namun biasanya memang tidak terlihat oleh manusia.
Hal ini karena biasanya cahayanya terlalu redup dan mata kita kurang selaras dengan panjang gelombang cahaya merah yang dipancarkan.
Baca Juga: Badai Matahari Terkuat Terjadi Beberapa Hari Lalu, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Lintasan cahaya berwarna merah yang terjadi di Denmark hanya terlihat ketika badai Matahari kuat melemahkan magnetosfer.
Sebab, hal ini memungkinkan lebih banyak panas dari sistem arus cincin Bumi yang memasuki atmosfer bagian atas.
Ada Pertunjukan Cahaya Lain
Stable auroral red arc sebenarnya bukan satu-satunya pertunjukan cahaya langka yang bisa diamati selama badai Matahari baru-baru ini.
Fenomena seperti Steve, pita cahaya berwarna ungu juga terlihat di seluruh Amerika Serikat dan sebagian Inggris.
Awalnya, para astronom menyebutkan kalau pita ungu yang bersinar indah di langit malam itu merupakan jenis aurora baru.
Namun setelah diamati, ternyata peristiwa Steve bukanlah aurora, seperti yang disebutkan fisikawan Bea Gallardo-Lacourt.
Untuk saat ini, para astronom tidak menganggap Steve sebagai aurora, melainkan fenomena optik yang dikenal sebagai skyglow.
Dilansir dari Live Science, ada beberapa bukti kalau lintasan cahaya Stece dan Stable Auroral Red Arc ini adalah fenomena terkait.
Pada Maret 2015, para pengamat langit di Selandia Baru menyaksikan SAR merah terang yang perlahan berubah.
Yap, disebutkan kalau Stable Auroral Red Arc itu berubah menjadi peristiwa Steve selama sekitar setengah jam.
Baca Juga: Tak Hanya di Kutub, Ternyata Aurora Juga Pancarkan Cahaya Indahnya di Ruang Angkasa
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan badai Matahari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Live Science,Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR