Bobo.id - Berdasarkan perkiraan NASA, tanggal 20 April mendatang, penduduk bumi akan menyaksikan gerhana matahari hibrida, nih, teman-teman.
Fenomena ini sangat dinantikan oleh para astronom di seluruh dunia, karena termasuk fenomena yang sangat langka.
Bagaimana tidak? Menurut data dari NASA, selama abad ke-21 hanya ada sekitar 3,1 persen gerhana matahari yang bersifat hibrida.
Ini sama dengan jumlah 7 dari 224 kali terjadinya gerhana matahari yang bisa disaksikan di bumi selama 100 tahun.
Nah, untuk menyambut antusiasme mengenai gerhana matahari hibrida ini, Bobo akan mengajak teman-teman mengenal salah satu fakta unik tentang matahari.
Bagi bumi, matahari adalah bintang paling terang di tata surya, yang juga menjadi pusat orbit bumi.
Bumi melakukan rotasi dan revolusi dengan mengorbit matahari, sehingga kita bisa mengalami siang dan malam.
Meski memberikan terang yang cerah dan terik, sebenarnya tidak semua bagian matahari itu bersinar, lo.
Menurut space.com, ada bagian gelap pada matahari yang disebut bintik matahari. Apa itu? Yuk, cari tahu bersama Bobo!
Apa itu Bintik Matahari?
Menurut NASA, matahari adalah bola gas yang terdiri dari lebih dari 90 persen hidrogen, dan sisanya merupakan helium.
Baca Juga: Lubang Hitam Keluar dari Galaksi Asalnya dan Melahirkan Jejak Bintang, Kok, Bisa?
NASA bisa meneliti tentang matahari karena banyak pesawat ruang angkasa yang bisa melihat matahari secara langsung.
Selain pesawat ruang angkasa, NASA juga memanfaatkan teleskop surya untuk mempelajari korona, atmosfer luar Matahari.
Salah satu contoh teleskop surya terbesar di dunia bernama Daniel K.Inouye (DKIST), terletak di atas ketinggian 3.067 meter di Gunung Haleakala, Maui, Hawaii.
Dengan teleskop surya inilah, para peneliti NASA bisa melihat bintik matahari, teman-teman.
Para peneliti menganggap bintik matahari merupakan jendela yang bisa membuat manusia mempelajari bagian dalam magnet matahari yang rumit.
Bintik matahari adalah cekungan di permukaan Matahari yang terlihat lebih gelap dari keseluruhan Matahari itu sendiri.
Bintik Matahari terlihat kecil dari teleskop surya, namun dalam ukuran yang sebenarnya, ternyata sebuah bintik matahari bernama AR3038 berdiameter 31.900 kilometer.
Diameter tersebut bisa dikatakan hampir seukuran planet, lo. Artinya, perbandingan ukuran planet dan matahari berbeda jauh, teman-teman.
Mengapa Lebih Gelap?
Fakta yang paling utama dari bintik matahari adalah titik tersebut terlihat lebih gelap, dari sebagian besar bagian matahari yang bersinar.
Meski gelap, menurut perkiraan National Weather Service suhu bintik matahari yang areanya gelap mencapai 3.500 derajat Celsius!
Baca Juga: Fakta Unik Gerhana Matahari Hibrida yang Terjadi 20 April Mendatang
Sedangkan area fotosfer di sekitar bintik tersebut suhunya bisa mencapai 5.500 derajat Celcius. Fotosfer adalah lapisan matahari yang kita lihat sehari-hari.
Nah, warna gelap pada bintik matahari dapat terjadi karena memiliki suhu beberapa ribu derajat lebih rendah dibandingkan suhu di sekitarnya.
Dilansir dari Science Alert, bintik matahari ini mempunyai medan magnet yang kuat diciptakan oleh aliran muatan listrik dari plasma matahari.
Meskipun dibandingkan seluruh permukaannya bintik matahari disebut gelap, sebenarnya jika bisa dipindahkan ke langit malam, bintik ini bisa seterang bulan purnama, lo.
Bagaimana Terbentuknya?
Menurut European Solar Telescope, bintik matahari terbentuk ketika konsentrasi medan magnet dari jauh di dalam matahari naik ke permukaan.
Hingga kini, para peneliti tidak bisa benar-benar memastikan bagaimana proses bintik matahari terbentuk.
Namun, semuanya menyetujui teori dari astronom Amerika, Horace Babcock pada tahun 1961, bahwa bintik matahari ditempa oleh medan magnet matahari.
Saat matahari berputar, medan magnet yang berada di sekitarnya akan semakin rapat melilit bagian permukaannya.
Semakin cepat matahari berputar, maka medan magnet tersebut akan 'meletus' dan menghancurkan permukaan.
Gangguan ini memicu terbentuknya pori-pori yang bisa membesar hingga menjadi bintik matahari.
Baca Juga: Tiga Hari Lagi Bulan Akan Mulai Memasuki Fase Perbani Akhir, Apa Itu?
Medan magnet pada matahari sangat kuat, sekitar 2.500 kali lebih kuat daripada medan magnet di bumi.
Ini digunakan untuk menghambat masuknya gas baru yang panas dari bagian dalam matahari.
----
Kuis! |
Kapan gerhana matahari hibrida akan terjadi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR