Bobo.id - Apa saja tahapan siklus hidrologi yang terjadi di bumi? Pertanyaan tersebut biasanya kita temukan dalam pelajaran IPA di sekolah.
Sebelum mencari jawaban atas pertanyaan tersebut, mari kita simak beberapa fakta menarik tentang air di bumi.
Dilansir dari National Geographic, bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air, atau tidak pernah berkurang.
Pasokan air di bumi tidak pernah berubah, air hanya terus melakukan perjalanan akibat siklus air atau siklus hidrologi.
Kalau teman-teman perhatikan, di mana saja kita bisa menemukan air? Sebagian besar dari kita akan menjawab sungai atau lautan.
Padahal, air juga berasal dari salju, tanah, bahkan magma cair. Ketika gunung api meletus, air dari dalam bumi mengalir ke permukaan bersama dengan magma.
Oleh karena itu, ada yang disebut air permukaan dan air tanah. Air tanah berada di dalam permukaan tanah, sedangkan air permukaan yang sering kita lihat di sekitar.
Nah, kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mengenal beberapa tahapan siklus hidrologi yang membuat air permukana bumi jumlahnya selalu konstan. Yuk, simak!
National Geographic mendefinisikan siklus hidrologi sebagai cara air didaur ulang melalui daratan, lautan, dan atmosfer bumi.
Sedangkan menurut Science Direct, siklus hidrologi atau siklus air adalah pergerakan air terus-menerus antara hidrosfer, atmosfer, dan litosfer.
Secara sederhana, siklus hidrologi merupakan rangkaian peristiwa berulang yang mengakibatkan air di bumi tidak pernah habis.
Baca Juga: Perbedaan Sifat Partikel pada Zat Padat, Zat Cair, dan Zat Gas
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | national geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR