NOAA melaporkan bahwa antara tahun 1880 dan 2016, suhu permukaan Bumi telah meningkat hingga mencapai 0,95 derajat Celcius.
Setiap manusia, termasuk kita anak-anak, juga perlu tahu tentang fakta ini agar memahami bahwa terjadinya perubahan iklim juga disebabkan oleh tindakan manusia.
Oleh karena itu, untuk mengurangi dampaknya, kita juga harus belajar mengenal tanda-tanda perubahan iklim yang terjadi di lingkungan.
Dilansir dari climate.nasa.gov, suhu permukaan rata-rata planet telah meningkat sekitar 2 derajat Fahrenheit (1 derajat Celcius) sejak akhir abad ke-19.
Perubahan suhu ini sebagian besar didorong oleh peningkatan emisi karbon dioksida ke atmosfer dan aktivitas manusia lainnya.
Bahkan, menurut penelitian, tahun 2016 dan 2020 lalu tercatat sebagai tahun terpanas bumi.
Lautan yang ada di sebagian besar wilayah bumi dapat menyerap banyak panas yang meningkat.
Sekitar 100 meter permukaan laut teratas menunjukkan pemanasan lebih dari 0,33 derajat Celcius.
Greenland dan Antartika yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya bongkahan es dan gletser, mulai mengalami pengurangan massa es.
NASA mencatat, Greenland kehilangan rata-rata 279 miliar ton es per tahun, antara tahun 1993 hingga 2019.
Sedangkan di Antartika, ada sekitar 148 miliar ton es yang hilang setiap tahunnya. Ini semua dipengaruhi oleh peningkatan suhu bumi dan perubahan iklim.
Baca Juga: Apa itu Emisi Karbon? Ini Dampak Negatif Adanya Emisi Karbon bagi Bumi
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Science Alert,nasa.gov |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR