Sedangkan tsunami adalah serangkaian gelombang ombak besar, yang keluar karena gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, atau ledakan di bawah laut.
National Geographic mendefinisikan tsunami sebagai serangkaian gelombang ombak besar yang mengirimkan gelombang air, dengan rata-rata ketinggiannya mencapai 30,5 meter.
Saat terjadi gempa bumi, khususnya yang berpusat di bawah laut dan terletak di batas lempeng tektonik, maka akan memicu tsunami.
Ketika dasar laut di batas lempeng mengalami naik-turun akibat gempa, maka air di atasnya akan membentuk gelombang-gelombang besar.
Jadi, alasan mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami adalah karena pergerakan lempeng di bawah laut menyebabkan gelombang laut besar terbentuk.
Ini seperti saat kamu menuangkan air ke dalam gelas, kemudian kamu menggoyangkan dasar gelasnya, maka air di dalam gelas bisa ikut bergoyang.
Penyebab Tsunami
Selain gempa, ada hal lain yang menyebabkan terjadinya tsunami, misalnya tanah longsor bawah laut atau letusan gunung berapi.
Dilansir dari National Geographic, sekitar 80 persen tsunami terjadi di dalam 'Cincin Api' Samudra Pasifik, karena area ini aktif secara geologis.
Cincin Api adalah sebuah jalur berbentuk tapal atau sepatu kuda yang terdiri dari lebih dari 450 gunung berapi di tepi Samudra Pasifik.
Jalur Cincin Api terbentang sepanjang 40.000 kilometer dan 80% gempa bumi di dunia terjadi di wilayah ini, lo.
Baca Juga: Mengenal Circumhorizontal Arc, Fenomena di Awan yang Unik dan Menakjubkan
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR