Bobo.id - Teman-teman pasti pernah mendengar penyebutan tahun masehi dan hijriah, terlebih setelah melalui bulan Ramadan.
Sehari-hari, kita memang menggunakan penanggalan dari kalender masehi.
Tapi ada perayaan hari besar umat Islam yang bisa diketahui dari kalander hijriah.
Sebenarnya ada banyak jenis penanggalan yang masih digunakan beberapa kalangan tertentu.
Tapi kali ini kita akan berkenalan dengan dua jenis kalender yang paling sering digunakan, yaitu kalender masehi dan hijriah.
Berikut akan dijelaskan pengertian dan perbedaan antara dua jenis kalender tersebut.
Kalender Masehi
Kalender masehi merupakan perhitungan yang dilihat dari perputaran Bumi mengeliling matahari atau disebut revolusi.
Karena itu kalender masehi disebut juga dengan kalender syamsiah atau tahun matahari.
Pada kalender ini hitungan satu hari sama dengan jumlah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk melakukan rotasi.
Menurut kalender masehi, jumlah waktu yang diperlukan Bumi mengelilingi matahari adalah satu tahun.
Baca Juga: Mengapa Bulan Februari Hanya Terdiri dari 28 Hari? Ternyata Ini Alasannya
Sedangkan satu tahun revolusi sama dengan 365, 35 hari. Tapi pada pemerintahan Julius Caesar, satu tahun ditetapkan berjumlah 365 hari.
Sedangkan 0,25 hari yang tersisa selama empat tahun akan ditambahkan pada bulan Februari yang terdiri dari 28 hari.
Sehingga pada kalender Masehi ada bulan Februari yang memiliki 29 hari setiap empat tahun sekali dan dikenal dengan tahun kabisat.
Kalender masehi ini dikenal juga sebagai kalender Gregorian yang pertama kali dikenalkan pada tahun 1582.
Sistem ini ditemukan oleh seorang astronom Romawi dan tentu menjadi kalender yang digunakan pertema kali oleh bangsa Eropa.
Kalender Hijriah
Sedangkan kalender hijriah merupakan kalender yang dihitung berdasarkan durasi waktu bulan mengitari Bumi dan disebut sebagai tahun bulan.
Kalender ini hijriah ini juga dikenal dengan nama kalender komariah atau kalender Islam, karena banyak digunakan umat Islam untuk menentukan perayaan hari besar.
Dalam mengitari Bumi, bulan membutuhkan waktu kurang lebih 29,5 hari.
Karena itu dalam satu tahun, kalender hijriah hanya berjumlah 354 hari yang dalam penghitungannya dilakukan pembulatan.
Jadi, pada kalender hijriah ini, jumlah hari dalam setu bulan berselang-seling antara 29 hari dan 30.
Baca Juga: Cara Menentukan 1 Ramadhan Sebagai Awal Puasa di Kalender Masehi
Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah
Dari penjelasan itu tentu teman-teman sudah bisa menemukan berbagai perbedaan dari kalender masehi dan hijriah.
Selain itu, berikut berbagai perbedaan dari kalender masehi dan hijriah.
Perbedaan pertama adalah pada perhitungan tanggal yang pada kalender masehi berdasarkan perputaran Bumi terhadap matahari.
Sedangkan pada kalender hijriah berdasarkan pada perputaran bulan terhadap Bumi.
Lalu, perbedaan kedua adalah jumlah hari yang dimiliki setiap tahunnya.
Pada kalender masehi, jumlah hari dalam satu tahun adalah 265 atau 266 hari.
Sedangkan pada kalender hijriah dalam satu tahun ada 354 atau 355 hari.
Perbedaan lainnya adalah penentu awal hari. Pada kalender masehi, awal hari dimulai pada pukul 00.00 dini hari waktu setempat.
Sedangkan pada kalender hijriah perhitungan dimulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
Selain itu, pada kalender masehi penulisan menggunakan sistem angka alfabet.
Baca Juga: Jadi Budaya Jawa yang Terkenal, Ini Pengertian Weton dan Fungsinya
Sedankan pada kalender hijriah penulisan angka menggunakan ejaan arab.
Nah, itu penjelasan tentang kalender masehi dan hijriah yang meski berbeda masih digunakan hingga saat ini.
----
Kuis! |
Bagaimana perhitungan kalender masehi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR