Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu sudah memperingati Hari Pendidikan Nasional di sekolah?
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para pelajar, mahasiswa, dan pendidik setiap tanggal 2 Mei.
Peringatan Hardiknas tidak lepas kaitannya dengan salah satu tokoh pahlawan pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara.
Dengan perjuangan yang tanpa henti untuk mengembangkan pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara juga disebut Bapak Pendidikan Nasional.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden Soekarno pada 28 November 1959.
Untuk menghormati perjuangannya, pemerintah menetapkan hari lahir Ki Hajar Dewantara sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga mendapatkan beberapa penghargaan di antaranya sebagai berikut.
Hingga kini, bentuk perjuangan dan semangatnya untuk pendidikan di Indonesia terus diteladani oleh semua penduduk Indonesia.
Bahkan, salah satu semboyan yang ia ciptakan dijadikan tema dan logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Memangnya apa saja semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara? Yuk, cari tahu!
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional untuk Dibagikan di Media Sosial
Semboyan Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara
1. Ing Ngarsa sung Tuladha
Semboyan pertama yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarsa sung tuladha.
Kalimat tersebut diambil dari kalimat bahasa Jawa yang jika diterjemahkan berarti 'di depan memberikan contoh atau teladan'.
Makna dari semboyan ing ngarsa sung tuladha adalah di dalam pendidikan, ada seorang guru yang tugasnya di depan untuk menjadi teladan bagi murid-muridnya.
Adapun guru bermakna 'digugu lan ditiru' yang berarti guru harus bisa dipercaya dan ditiru oleh murid-muridnya.
2. Ing Madya Mangun Karsa
Semboyan atau sesanti kedua yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing madya mangun karsa.
Sama-sama diambil dari kalimat bahasa Jawa, jika diterjemahkan ing madya mangun karsa berarti 'di tengah memberikan semangat'.
Sesanti ini juga berhubungan dengan peran guru sebagai orang atau pribadi yang harus membantu mencetuskan ide kepada murid-muridnya.
Di tengah-tengah murid, guru harus dapat memotivasi, menggugah semangat, kemauan, dan niat para pelajar untuk terus belajar.
Baca Juga: 5 Cara Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Sederhana dan Bermakna
3. Tut Wuri Handayani
Semboyan terakhir yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu tut wuri handayani.
Semboyan tut wuri handayani jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia mejadi 'di belakang harus memberi dorongn dan arahan'.
Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, tut wuri handayani bermakna bahwa guru mengikuti dari belakang dengan memengaruhi.
Artinya, setiap murid memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri, sementara guru akan mengarahkannya ke jalan yang benar saat mereka tersesat.
Nah, itulah penjelasan bunyi dan arti 3 semboyan yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara.
----
Kuis! |
Apa saja jenis penghargaan yang diberikan kepada Ki Hajar Dewantara? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR