Tanam paksa mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor, khususnya teh, kopi, dan kakao.
Cara kerja tanam paksa, lahan desa yang ditanami tebu, kopi, dan kakao sebagai komoditi ekspor tidak akan dikenai pajak.
Hasil panen tersebut wajib dijual ke pemerintah Belanda dengan harga yang sudah ditetapkan. Harganya diketahui sangat murah.
Namun, tanah desa yang digunakan petani untuk tempat tinggal dan menanam tanaman kebutuhan sendiri dikenakan pajak.
Sementara itu, jika ada masyarakat yang tidak punya tanah garapan, maka ia harus bekerja di kebun milik pemerintah Belanda selama 66 hari.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi Belanda menerapkan sistem tanam paksa di Indonesia, antara lain:
1. Belanda menghabiskan biaya yang besar karena terlibat dalam peperangan di masa kejayaan Napoleon Bonaparte di Eropa.
2. Terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan Belgia dari Belanda pada tahun 1830.
3. Belanda menghabiskan biaya sekitar 20 juta gulden untuk menghadapi perang Diponegoro hingga menjadi perang termahal bagi Belanda.
4. Kas Belanda kosong dan utang yang ditanggung cukup banyak.
5. Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak mencukupi.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 7, Apa yang Dimaksud dengan Tanam Paksa Itu?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR