6. Kegagalan upaya mempraktikkan gagasan liberal dalam mengeksploitasi tanah jajahan agar memberikan keuntungan yang besar bagi Belanda.
Tanam paksa dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari negeri jajahan untuk mengisi kas Belanda.
Penerapan sistem tanam paksa sendiri memang memberikan beberapa manfaat bagi pemerintah Hindia Belanda.
Pemberlakuan sistem tanam paksa selama beberapa waktu ini bisa membuat hasil perkebunan meningkat pesat.
Pemerintah pun membangun banyak infrastruktur selama era tanam paksa, seperti perbaikan kualitas jalan.
Selain itu, pemerintah juga mengadakan pembangunan jaringan rel kereta api, jembatan, pelabuhan, hingga pabrik.
Meski begitu, sistem tanam paksa justru membuat penderitaan bagi masyarakat Indonesia yang melakukan tanam paksa.
Banyak terjadi kelaparan karena petani tak sempat menanam tanaman pangan seperti padi karena waktu dan lahannya habis.
Daerah paling terdampak dari dari sistem tanam paksa adalah di daerah Priangan, Jawa Barat, teman-teman.
Banyaknya protes dan reaksi yang muncul membuat pemerintah Belanda mulai menghapus sistem tanam paksa secara bertahap.
Pemerintah Hindia Belanda kemudian resmi menghentikan sistem tanam paksa pada tahun 1870 dengan terbitnya UU Agraria dan UU Landreform.
Nah, itulah faktor yang melatarbelakangi Belanda melakukan tanam paksa di Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR