Selain perigee, ada lagi fenomena antariksa bernama apogee. Yap, fenomena ini memang keterbalikan dari perigee.
Dilansir dari Kompas.com, fenomena apogee merupakan kondisi Bulan yang berada pada titik terjauh dari Bumi.
Hal ini menyebabkan penampakan Bulan di langit, dihitung dari diameternya terlihat lebih kecil dari biasanya.
Di Mei ini, Bulan akan berada di titik terjauhnya dari Bumi pada akhir bulan, tepatnya pada tanggal 26 Mei mendatang.
Pada saat itu, Bulan akan berada 35 ribu lebih jauh dari titik perigee, yakni berjarak 404.509 kilometer, teman-teman.
Posisi Bulan yang jauh dari planet Bumi ini akan menyebabkan gaya gravitasinya menjadi melemah, lo.
Hal ini menyebabkan surut di sejumlah perairan Indonesia yang menyebabkan permukaan air berada pada titik rendah.
Kondisi penampakan bulan yang lebih kecil ini tidak kemudian kita bisa menyebutnya sebagai fenomena minimoon.
Sebab, istilah minimoon ini tidak biasa dipergunakan dan secara pengamatan tidak terlalu menarik untuk diperhatikan.
Meski sama-sama berkaitan dengan diameter Bulan, minimoon tidak dikaitkan dengan tradisi barat seperti supermoon.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang fenomena perigee. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: 3 Jenis Gerhana Bulan, Mulai dari Pengertian dan Proses Terjadinya
Source | : | Kompas.com,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR