Fenomena ini bisa berpengaruh terhadap ketinggian muka air laut karena Bulan dan Bumi memiliki gaya gravitasi.
Oleh karena itu, ketika fenomena perigee ini terjadi, akan ada himbauan terjadinya air pasang di beberapa pantai.
Ketika perigee terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada di posisi segaris, maka kenaikan muka air laut akan lebih besar.
Contohnya seperti tahun lalu di bulan yang sama, perigee bahkan menyebabkan banjir rob yang terjadi di Semarang.
Ketika perigee, Bulan memang akan terlihat lebih besar. Ini yang membuat banyak yang menyamakan dengan Bulan Purnama.
Memangnya perigee sama dengan Bulan Purnama, Bo?
Dilansir dari Kompas.com, ternyata memang ada kecenderungan perigee dan Bulan Purnama sama. Tapi ini tidak mutlak.
Umumnya, saat fenomena perigee terjadi, maka fenomena supermoon atau Bulan purnama akan terjadi bersamaan.
Meski begitu, fenomena Bulan Purnama yang akan terjadi ini tergantung pada kondisi Bumi dengan bulan.
Seperti Mei ini, fenomena perigee tidak berlangsung bersamaan dengan bulan purnama Mei atau flower moon.
Diketahui, flower moon sudah terjadi pada tiga hari yang lalu, yakni 6 Mei. Sementara itu, perigee terjadi pada 11 Mei mendatang.
Baca Juga: Catat Tanggalnya, Ini Fenomena Antariksa yang Terjadi Selama Bulan Mei 2023
Source | : | Kompas.com,Infoastronomy.org |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR