Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu penasaran bagaimana cara hewan laut yang hidup di dasar laut bisa melihat?
Berbeda dengan permukaan laut yang terkena sinar Matahari, di dasar laut tidak ada sinar Matahari.
Meski tidak ada sinar, di dasar laut yang paling dalam seperti Palung Mariana, juga terdapat hewan-hewan laut yang hidup.
Dilansir dari National Geographic, Palung Mariana memiliki kedalaman yang mencapai 11.034 meter, melebihi ukuran Gunung Everest, yang memiliki tinggi mencapai 8.848 meter.
Menurut penelitian, di titik terdalam lautan ini ternyata hidup ikan berwarna merah muda dengan tubuh berlendir, yang tubuhnya seperti kecebong besar.
Uniknya, populasi ikan ini dapat bertahan hidup dalam kegelapan total dan tekanan yang dahsyat.
Lantas, bagaimana cara ikan-ikan ini melihat dalam kegelapan air laut yang dalam? Yuk, cari tahu faktanya!
Kemampuan Penglihatan Ikan
Menurut medium.com, sebagian besar hewan yang tinggal di laut dalam memiliki kemampuan melihat yang unik.
Pada mata ikan laut dalam, terdapat sel kerucut dan sel batang yang bisa mendeteksi cahaya, dengan dilengkapi sel fotoreseptor khusus yang sensitif.
Sel-sel ini dapat membantu hewan melihat dan mempersepsikan objek atau gerakan di lingkungan yang gelap atau dalam kondisi perairan yang dalam.\
Baca Juga: Disebut Predator Puncak Lautan, Di Mana Habitat Paus Orca Sebenarnya?
Sel kerucut pada mata ikan berfungsi untuk mendeteksi pigmen warna, sedangkan sel batang lebih peka terhadap cahaya.
Sel batang ini membantu menangkap cahaya meski dalam kondisi redup, tapi tidak bisa mendeteksi warna tertentu.
Perlu diketahui, sinar matahari tidak bisa masuk ke kedalaman laut yang mencapai 6.500 kaki atau sekitar 1.900 meter.
Oleh karena itu, hewan-hewan laut harus beradaptasi dengan kondisi tersebut, dari waktu ke waktu.
Tapetum Lucidum
Bukan hanya kucing atau anjing, ternyata hewan laut dalam juga mempunyai bagian mata yang bernama tapetum lucidum.
Tapetum lucidum ini dimiliki oleh beberapa hewan laut, seperti hiu dan cumi-cumi.
Tapetum lucidum adalah lapisan reflektif yang memantulkan cahaya kembali melalui retina, sehingga meningkatkan sensitivitas cahaya dan membantu hewan melihat dalam kegelapan.
Tidak hanya itu, pada dasarnya banyak hewan laut yang dapat menghasilkan cahayanya sendiri, melalui proses bioluminesensi.
Dengan kemampuan inilah, hewan laut dalam dapat memberikan sumber penerangan tambahan bagi hewan lainnya di dalam kegelapan.
Beberapa hewan laut, seperti ikan laut dalam dan cumi-cumi, memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan menggunakan cahaya bioluminesen.
Baca Juga: Kenapa Kuda Nil Suka Membuka Mulutnya Lebar-Lebar? Ternyata Ini Alasannya
Biasanya, mereka menggunakannya untuk berburu, berkomunikasi, atau mengelabui predator.
Uniknya, di dasar laut yang dalam, bukan hanya terdapat ikan, namun juga mikroba yang bertahan hidup dengan bahan kimia seperti metana atau belerang.
Misalnya di Palung Mariana, ditemukan amuba raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (Amphipoda), dan teripang kerdil (holothurian).
Menurut penelitian yang baru diterbitkan pada tahun 2016, juga ada spesies ubur-ubur berukuran kecil dengan kepala bersinar di Palung Mariana.
Nah, itulah penjelasan cara dan adaptasi yang digunakan hewan laut untuk melihat di kegelapan dasar laut, teman-teman.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa kedalaman Palung Mariana? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR