Bobo.id - Dari semua negara anggota ASEAN, Thailand menjadi satu-satunya negara yang tidak pernah dijajah. Apa alasannya?
Sebelum menjawan pertanyaan tersebut, mari kita kenali dulu negara Thailand dari letak dan karakteristiknya.
Thailand merupakan salah satu pendiri ASEAN, bersama dengan Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Letak geografis Thailand yaitu sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos, sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia dan Teluk Thailand.
Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kamboja dan Laos, dan sebelah barat berbatasan dengan Myanmar.
Topografi wilayahnya pada bagian utara terdapat pegunungan, di bagian tengahnya terdapat lembah sungai yang datar.
Thailand dikenal dengan julukan Negeri Gajah Putih karena bagi masyarakat Thailand, gajah merupakan hewan yang penting.
Seperti yang teman-teman ketahui, sekitar 95 persen masyarakat Thailand beragama Buddha.
Menurut ajaran Buddha, pada malam kelahiran Sang Buddha, ibunya bermimpi diberi bunga teratai oleh seekor gajah putih.
Oleh karena itulah, gajah menjadi hewan yang sangat dihormati di sana, terutama gajah putih.
Setelah mengetahui fakta mengenai Thailand di atas, kita juga harus tahu fakta bahwa Thailand tidak pernah dijajah.
Baca Juga: Apa Saja Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi? Cari Jawaban IPS
Ada tokoh penting dari Thailand yang diketahui berkontribusi besar untuk mencegah Thailand menjadi tanah jajahan, yaitu Raja Mongkut dan Raja Chulalongkorn.
Dengan beragam alasan penting berikut ini, Thailand sama sekali tidak pernah dijajah oleh negara lain. Yuk, simak!
Thailand dahulu disebut Siam, yang berupa buffer state atau negara pemisah/penyangga.
Negara-negara yang ada di sekeliling Thailand dijajah oleh dua negara yang saling bermusuhan, yaitu Inggris dan Prancis.
Myanmar sampai Malaysia dijajah oleh Inggris, sedangkan Vietnam, Laos, dan Kamboja dijajah Prancis.
Menyadari posisinya yang berada di tengah-tengah, Raja Chulalongkorn melakukan diplomasi dengan Prancis dan Inggris, dengan mengadopsi kebiasaan Eropa untuk melindungi negara.
Dengan melakukan perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1986, Thailand diputuskan untuk menjadi negara pemisah antara Prancis dan Inggris.
Meski tidak pernah dijajah, Thailand tentu saja masih bisa terpengaruh oleh Prancis dan Inggris secara teknologi, kebiasaan, dan gaya hidup.
Thailand mengadopsi beberapa aspek dari Eropa, misalnya dengan mengajarkan bahasa Inggris kepada keluarga kerajaan.
Selain itu, ilmu geografi dan astronomi modern juga diajarkan kepada para murid di jenjang pendidikan.
Raja juga bekerja sama dengan tentara dari negara Barat untuk melatih pasukan Thailand.
Baca Juga: Apa Tujuan Dibentuknya AFTA di Asia Tenggara? Ini Penjelasannya
Dengan cara pendidikan dan paham modern inilah, Thailand bisa mencegah adanya penjajahan masuk ke negaranya.
Dari aspek politik, Raja belajar sistem politik Eropa dan mengadakan proyek pembuatan peta, dengan tujuan untuk mencegah konflik perbatasan dan saling klaim tanah.
Beragam bangunan di Thailand juga dibentuk sesuai arsitektur Eropa dengan gaya berpakaian ala Eropa, agar bangsa Barat tidak menganggap rakyat Thailand sebagai bangsa terbelakang.
Raja Chulalongkorn juga mulai memberlakukan sistem pemerintahan bernama Mandala, yang membangun kekuatan tentara lokal untuk menempati wilayah di luar jangkauannya.
Meski tidak sekuat tentara Eropa, strategi ini membuat Raja bisa mengendalikan banyak pemimpin lokal.
Dengan begitu, penguasa lokal tidak diadakan lagi, sehingga pemerintahan berpusat di Bangkok.
Pada tahun 1854, Gubernur Hong Kong yaitu John Browing melakukan kesepakatan dengan Thailand untuk menghapus monopoli pajak perdagangan luar negeri.
Sebenarnya, Perjanjian Browing ini sangat merugikan Thailand dan menguntungkan Inggris, namun Raja melakukannya demi menghindari adanya penjajahan.
Selain itu, penghapusan pajak dan bea impor membuat Thailand dapat terhubung dengan sistem ekonomi dunia.
Dengan cara inilah, Thailand bisa mengekspor hasil pertanian dan pertambangannya, seperti beras, timah, dan kayu jati.
Pada tahun 1917, Thailand memutuskan untuk ikut Perang Dunia I untuk melawan Jerman dan Austria-Hongaria.
Baca Juga: 8 Fakta Seru Labuan Bajo, Tempat KTT ASEAN ke-42 Diselenggarakan
Dengan cara inilah, Thailand mendapatkan dukungan dari Inggris dan Prancis yang sama-sama melawan negara di atas.
Dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Thailand memiliki sumber daya alam yang melimpah karena tanahanya yang tidak subur.
Oleh karena itu, negara-negara Barat tidak tertarik untuk menduduki Thailand.
Namun, dengan kondisi alam seperti inilah, Thailand justru terbebas dari praktik penjajahan negara Eropa.
Nah, itulah 6 alasan khusus mengapa Thailand tidak pernah dijajah oleh negara lain, teman-teman.
----
Kuis! |
Kenapa Thailand disebut Negeri Gajah Putih? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR