Disampaikan juga oleh BMKG bahwa fenomena waterspout yang bertahan lama atau berpindah menuju darat sangat jarang ditemui.
Namun keadaan bisa sangat parah jika fenomena alam waterspout ini disertai dengan angin kencang dan hujan yang deras.
Misalnya, turunnya jarak pandang horizontal atau visibility yang akan mengganggu aktivitas transportasi di perairan itu.
Jika ada perahu atau kapal yang berada di dekat pusaran angin puting beliung itu, maka disarankan untuk segera menjauh.
Sebab jika tidak, pusaran ini bisa menyebabkan kerusakan pada kapal dan kecelakaan yang menimbulkan dampak yang cukup parah.
Beberapa Kali Terjadi di Indonesia
Waterspout ini bukanlah hal yang baru. Bahkan, munculnya fenomena ini pertama kali sudah ratusan tahun lalu, lo.
Sebuah penelitian ada yang mengungkapkan bahwa fenomena ini telah terjadi sejak lama, bahkan membawa misteri dan ketakutan.
Dikutip dari Marine Insight, catatan mengenai fenomena waterspout tertua terjadi pada 24 Agustus 1456 di wilayah laut dekat Ancona, Italia.
Catatan lain tentang fenomena waterspout terjadi pada 1555 yang menyebabkan kerusakan di Grand Harbour Valetta, Malta.
Tidak hanya itu, waterspout juga mengakibatkan adanya korban jiwa mencapai ratusan dan menenggelamkan empat galangan kapal.
Baca Juga: Apa Saja Kesulitan Penggunaan Angin Sebagai Sumber Energi Alternatif? Materi Kelas 3 SD Tema 6
Source | : | Kompas.com,BMKG.go.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR