Bobo.id - Dalam perkembangannya sebagai negara merdeka, Indonesia telah beberapa kali menggunakan jenis demokrasi yang berbeda.
Demokrasi yang diterapkan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menemukan solusi dari masalah yang terjadi.
Adapun jenis demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia antara lain demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi liberal, dan demokrasi Pancasila.
Lantas, apa demokrasi yang berlaku selama masa pemerintahan Orde Lama di bawah pimpinan Soekarno?
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Orde Lama merupakan masa pemerintahan di Indonesia setelah kemerdekaan, saat negara dipimpin oleh Presiden Soekarno.
Istilah Orde Lama sebetulnya baru dimunculkan saat Indonesia dipimpin Soeharto pada era Orde Baru.
Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 sampai 1966, karena kondisi negara yang kacau akibat peristiwa G30S.
Sementara itu, Ir. Soekarno mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden pada 22 Februari 1967, yang menandai berakhirnya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru.
Pada masa pemerintahan orde lama, Indonesia menerapkan demokrasi terpimpin, tepatnya dari tahun 1959 sampai 1965.
Sistem pemerintahan demokrasi terpimpin diawali sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959.
Baca Juga: Apa Saja Alasan Indonesia Memilih Bentuk Negara Kesatuan? Materi PPKn
Dekrit ini dianggap menandai kekuasaan Presiden Soekarno yang hampir tidak terbatas dan pemusatan kekuasaan.
Pada saat itu, Presiden Soekarno mengganti sistem pemerintahan demokrasi liberal menjadi sistem demokrasi terpimpin.
Dalam pandangan Soekarno, demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
Namun, dalam penerapannya kekuasaan presiden menjadi lebih besar dan mengarah pada perilaku yang otoriter.
Otoriter adalah berkuasa sendiri atau sewenang-wenang. Dalam konteks ini, pada masa demokrasi terpimpin, presiden menjadi pusat kekuasaan.
Oleh karena itu, kekuasaan MPR, DPR, dan DPA, dipegang oleh Presiden Soekarno karena lembaga-lembaga itu belum terbentuk.
Salah satu bentuk otoriter yang dilakukan Presiden yaitu dibuatnya Penentuan Presiden (penpres) tanpa ada persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Ini tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, yang digunakan sebagai dasar hukum negara.
Pada pelaksanaannya, demokrasi terpimpin lebih cenderung berpusat pada kekuasaan presiden sebagai pemimpin besar revolusi.
Hal ini merupakan bentuk penyimpangan terhadap nilai demokrasi karena adanya kekuasaan pemimpin yang terpusat.
Berikut ini beberapa kelebihan dari demokrasi terpimpin:
Baca Juga: 25 Contoh Perilaku dalam Menjaga Keutuhan Negara Indonesia, Materi PPKn
1. Proyek Mercusuar
2. Proyek Monumen Nasional sebagai simbol perjuangan rakyat.
3. Pelopor gerakan non-blok.
4. Memperbaiki kekurangan demokrasi liberal.
5. Mengembalikan Irian Barat.
Berikut ini beberapa kekurangan demokrasi terpimpin:
1. Tidak ada aturan masa jabatan presiden.
2. Presiden bersikap otoriter.
3. Terjadi penyimpangan Pancasila.
4. Hilangnya kontrol sosial.
5. Menghambat konstitusi negara.
----
Kuis! |
Apa saja jenis demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR