Hampir sama dengan Kelompok Sukarni, kelompok Achmad Soebarjo juga bergerak untuk menghimpun kekuatan bangsa Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang, Achmad Soebardjo mengemban tugas sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu.
Dalam gerakan bawah tanah, Achmad Soebardjo bertugas untuk menghimpun tokoh-tokoh Indonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang.
Atas dorongan dari kelompok Achmad Soebardjo, Angkatan Laut berhasil mendirikan asrama pemuda bernama 'Asrama Indonesia Merdeka'.
Di asrama itu, para pemimpin bangsa Indonesia memberikan pelajaran guna menanamkan semangat nasionalisme.
Sutan Syahrir adalah tokoh besar pergerakan nasional, yakni pada zaman Hindia Belanda tahun 1935 dibuang ke Boven Digul.
Pada masa pendudukan Jepang, Syahrir berjuang diam-diam dengan cara menghimpun teman sekolah dan rekan organisasi.
Dalam perjuangannya, Syahrir juga menjalin hubungan dengan pemimpin-pemimpin bangsa yang terpaksa berkerja sama dengan Jepang.
Gerak-gerik Syahrir pun sempat dicurigai oleh Jepang. Untuk menutup kecurigaan itu, ia bersedia mengajar di Asrama Indonesia Merdeka.
Ia memberi pelajaran bersama dengan Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, dan Iwa Kusumasumantri.
Kelompok Pemuda pada masa Jepang memperoleh perhatian khusus dari pemerintahan Jepang, teman-teman.
Baca Juga: Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang dari Berbagai Aspek, Materi IPS
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR