Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang penyebab Belanda sulit menguasai Aceh.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Perang Aceh merupakan perang tersulit bagi pemerintah Hindia Belanda.
Dilansir dari Kompas.com, Perang Aceh meletus pada 1873 dan baru berakhir tiga dekade kemudian, yakni 1904.
Disebutkan juga bahwa Perang Aceh termasuk perang yang terlama dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Upaya Belanda untuk bisa menguasai wilayah Sumatra ini terhalang di wilayah Aceh. Kira-kira kenapa, ya? Simak informasi ini, yuk!
Perang antara pihak Belanda dengan rakyat Aceh ini terjadi karena keinginan Belanda menguasai wilayah Aceh.
Ketika Aceh dikuasai, maka posisi Belanda akan semakin kuat karena strategi perang dan jalur perdagangan bertambah.
Sebelumnya, Inggris dan Belanda sudah sepakat tentang pembagian wilayah jajahan di Indonesia dan Semenanjung Malaya.
Dilansir dari Kompas.com, dalam kesepakatan itu, Belanda disebut tidak dapat mengganggu kemerdekaan Aceh.
Namun pada kenyataannya, Belanda tetap berusaha melancarkan serangan terhadap Aceh yang jauh dari ibu kota.
Pada tahun 1871, terjadi penandatanganan Traktat Sumatra antara Inggris dan Belanda. Ini semakin membuat Aceh khawatir.
Baca Juga: Kehidupan Masyarakat di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang, Materi IPS
Dalam perjanjian itu, Belanda diberi kebebasan untuk memperluas wilayah di seluruh Sumatra, termasuk di Aceh.
Selepas perjanjian itu, Belanda pun melancarkan aksinya melalui agresi pada 5 April 1873 dipimpin oleh Jenderal JHR Kohler.
Sejak tahun 1873, pasukan Aceh yang terdiri atas ulebalang, ulama, dan rakyat terus mendapat gempuran dari pasukan Belanda.
Meski begitu, rakyat Aceh sangat sulit ditaklukkan sehingga jadi perang terlama yang pernah dihadapi Belanda selama di Indonesia.
Salah satu penyebabnya adalah Belanda kekurangan informasi terkait daerah di ujung barat Nusantara itu.
Pertempuran terjadi karena memperebutkan Masjid Raya Baiturrahman, namun pasukan Aceh terus lakukan perlawanan.
Hingga akhirnya, Jenderal JHR Kohler meninggal dan membuat pasukan Belanda terpaksa ditarik mundur ke pantai.
Dari kegagalan itu, Belanda kembali menyerang dan berhasil membakar Masjid Baiturrahman dan menduduki Keraton Sultan.
Rupanya, persiapan Belanda masih kurang matang karena berbagai jalur masuk dijaga dengan sangat baik oleh rakyat Aceh.
Ini membuat Belanda berusaha menghancurkan perkampungan dan pelabuhan dengan melakukan tembakan meriam.
Sayangnya, cara ini tetap tak membuat pasukan Aceh mundur. Mereka justru makin mempersatukan kekuatan mereka.
Baca Juga: Contoh Persekutuan Dagang Inggris dan Belanda di Indonesia, Materi IPS
Selain itu, Belanda merasa kesulitan karena rakyat Aceh tidak mudah terbuai dengan adu domba yang dilakukan Belanda.
Beberapa hal itulah yang membuat Aceh menjadi wilayah yang sangat sulit ditaklukan oleh bangsa Belanda saat di Indonesia.
Setelah dua dekade lebih mengalami kesulitan menghadapi rakyat Aceh, Belanda memutuskan untuk mengubah strategi.
Belanda akhirnya mencari rahasia kekuatan masyarakat Aceh, terutama yang menyangkut kehidupan sosial-budayanya.
Tokoh yang dikirim oleh Belanda untuk menyelidiki tata negara Aceh agar tahu kelemahannya adalah Dr. Snouck Hurgronje.
Ia dipilih karena paham tentang agama Islam dan mempunyai pengalaman bergaul dengan orang-orang Aceh selama di Mekkah.
Dr. Snouck Hurgronje pun terjun ke Aceh untuk mempelajari adat-istiadat, kebudayaan, dan ajaran Islam masyarakatnya.
Selama menyamar jadi Abdul Gafar, akhirnya ia bisa memberi sejumlah usul kepada Kerajaan Belanda untuk mengalahkan Aceh.
Usulan itu salah satunya dengan merebut hati rakyat Aceh. Siasat itu diterima, dijalankan, dan berhasil melemahkan kekuatan Aceh.
Meski begitu, Belanda tidak sepenuhnya menguasai Aceh. Selain itu, perlawanan demi perlawanan terus dilakukan rakyat Aceh.
Nah, itulah penjelasan terkait alasan bangsa Belanda kesulitan menguasai wilayah Aceh. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Jalur Kedatangan Bangsa Barat Menuju Wilayah Indonesia, Cari Jawaban IPS
----
Kuis! |
Kapan Perang Aceh dimulai? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR