Bobo.id - Hari Raya Iduladha adalah salah satu hari besar selain Idulfitri yang dirayakan seluruh umat Islam di dunia.
Sama halnya dengan Idulfitri, Indonesia juga punya tradisi Iduladha yang unik dan menarik di berbagai daerahnnya, lo.
Saat Iduladha, akan ada pemotongan hewan kurban. Di Indonesia, hewan ternak yang umum dikurbankan adalah kambing dan sapi.
Setelah disembelih, daing hewan kurban itu akan dibagikan kepada golongan dan orang-orang yang tidak mampu.
Selain identik dengan penyembelihan hewan kurban, ada juga tradisi unik lain di berbagai daerah Indonesia. Apa saja? Cari tahu, yuk!
Grebeg Gunungan adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat pada saat Iduladha. Tradisi ini rutin dilakukan setiap tahun.
Grebeg ini sebenarnya sudah ada sejak kemunculan Islam di Tanah Jawa. Dulunya dijadikan sebagai media dakwah dan terus dilestarikan.
Saat Iduladha, para abdi dalem akan mengarak hasil bumi pada gunungan dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman.
Arak-arakan hasil bumi ini biasanya berjumlah tiga buah gunungan yang tersusun dari rangkaian sayur-mayur dan buah.
Masyarakat Yogyakarta percaya kalau berhasil mengambil hasil bumi di gunungan itu, maka mereka bisa dapat rezeki berlimpah.
Oleh karena itu, Grebeg Gunungan ini selalu ditunggu oleh masyarakat Yogyakarta. O iya, tradisi ini juga dilakukan saat Idulfitri.
Baca Juga: 10 Perbedaan Idulfitri dan Iduladha, Jangan Sampai Tertukar Pengertiannya
Kalau sedang berkunjung di Pasuruan, kita akan melihat tradisi unik saat Iduladha. Yap, namanya adalah Manten Sapi.
Dilansir dari Kompas.com, tradisi ini adalah bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada hewan kurban yang akan disembelih.
Nantinya, warga muslim di Pasuruan akan menghias dua sapi berpasangan yang akan dikurbankan secantik mungkin.
Tak hanya itu, sapi juga akan dikalungi bunga tujuh rupa dan dibalut dengan kain kafan, surban, dan sajadah sebagai simbol kesucian.
Setelah wujud sapi sudah terlihat cantik, maka sapi-sapi itu akan diarak menuju masjid setempat untuk diserahkan pada panitia kurban.
Daging sapi kurban yang mengikuti tradisi Manten Sapi ini biasanya akan diolah untuk disantap bersama-sama dengan warga.
Dalam beberapa bulan sekali, biasanya kita akan menjemur kasur di bawah sinar Matahari agar kasur tidak menjadi lembab.
Siapa sangka, ternyata kegiatan menjemur kasur ini menjadi tradisi Iduladha yang dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi, lo.
Dilakukan oleh suku Osing, prosesnya dimulai dengan Tari Gandrung yang kemudian berlanjut dengan penjemuran kasur.
Semua warga akan menjemur kasur di depan rumah dari pagi hingga sore. Uniknya, semua kasurnya adalah kasur gembil dengan corak yang sama.
Yap, semua kasur yang dijemur bercorak hitam dan merah. Hitam memiliki arti langgeng, sementara merah artinya berani.
Baca Juga: 8 Tradisi Hari Raya Iduladha di Indonesia, Ada Gunungan hingga Makan Bersama
Tradisi ini berlangsung menjelang hari raya kurban dengan tujuan menolak bala dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Kalau di Aceh, kita akan menyaksikan tradisi Meugang saat Iduladha sebagai ungkapan rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh.
Diketahui, tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, yakni berawal pada masa Kerajaan Aceh, teman-teman.
Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat Aceh dengan memasak daging dan makan bersama keluarga dan kerabat.
Tradisi ini diawali dengan pemotongan hewan kurban. Kemudian lanjut dengan membagikan daging ke warga sekitar.
Menjadi bentuk upaya mempererat hubungan kekeluargaan di masyarakat Aceh membuat tradisi ini masih terus dilestarikan.
Tradisi unik untuk merayakan Iduladha selanjutnya datang dari Maluku Tengah dengan tradisi Kaul Negeri dan Abda'u.
Pada tradisi ini, pemuka adat dan agama di Negeri Tulehu akan menggendong tiga ekor kambing dengan kain. Yap, seperti bayi!
Mereka yang menggendong kambing itu akan berjalan mengelilingi desa dengan iringan takbir dan shalawat menuju masjid.
Baru setelahnya, penyembelihan hewan kurban atau hewan yang digendong itu akan berlangsung setelah ashar waktu setempat.
Sudah berjalan selama ratusan tahun, tradisi ini disebut dilakukan untuk menolak bala serta meminta perlindungan pada Tuhan.
Itulah macam-macam tradisi Iduladha di berbagai daerah Indonesia, menarik sekali, ya! Bagaimana dengan tradisi di tempatmu?
Baca Juga: Resep Dendeng Cabai Hijau, Bisa Jadi Hidangan Khas Iduladha yang Enak
----
Kuis! |
Apa yang dilakukan pada tradisi Grebeg Gunungan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR