Jika populasi Cyanobacteria meningkat secara signifikan, maka bisa menghasilkan warna biru, hijau, atau coklat.
Perubahan warna karena mikroorganisme ini bisa terjadi secara alami, namun bisa juga karena aktivitas manusia.
Dipengaruhi Oleh Sinar Matahari
Tak hanya aktivitas vulkanik, ternyata sinar Matahari juga bisa memengaruhi perubahan warna telaga, lo.
Sinar Matahari di permukaan telaga akan mengalami penyerapan dan pemantulan oleh air dan partikel di dalamnya.
Warna yang kita lihat adalah hasil dari kombinasi cahaya yang diserap dan dipantulkan oleh air dan zat terlarut.
Komposisi dan konsentrasi zat itu bisa memengaruhi penyerapan cahaya dan akhirnya memengaruhi warna yang terlihat.
Pencahayaan Matahari juga dapat menciptakan efek visual yang berbeda tergantung pada sudut dan intensitas cahaya.
Misalnya sinar Matahari yang datang tegak lurus ke permukaan dapat membuat warna air terlihat jernih dan cerah.
Sementara itu, ketika masuk waktu Matahari terbenam, maka warna telaga bisa jadi kemerahan karena memantulkan cahaya.
Nah, itulah alasan mengapa Telaga Warna memiliki air yang sering berubah warnanya. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Fenomena Alam di Laut Mati, Ternyata Hampir Tidak Ada Kehidupan di Dalamnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR