Bobo.id - Teman-teman, adakah di antara kamu yang tinggal di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur?
Di Pulau Flores ada fenomena alam unik yang datang dari Danau Kelimutu.
Dilansir dari laman kemenparekraf.go.id, Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih.
Yap, Kelimutu adalah nama sebuah gunung berapi yang terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.
Destinasi populer di wilayah gunung ini yaitu Danau Kelimutu, yang juga disebut "Danau Tiga Warna".
Sebutan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya memang ada tiga warna berbeda pada air danau tersebut, teman-teman.
Warna Danau Kelimutu terdiri dari merah, biru, dan putih.
Danau warna merah disebut 'Tiwu Ata Polo', danau warna biru disebut 'Tiwu Nuwa Muri Koo Fai', dan danau putih disebut 'Tiwu Ata Mbupu'.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu apa penyebab perbedaan warna air di Danau Kelimutu. Yuk, simak!
Aktivitas Vulkanik
Danau Kelimutu memiliki tiga kaldera berdampingan yang masing-masing berisi danau dengan warna yang berbeda.
Baca Juga: Fenomena Alam Petir Bisa Hasilkan Warna Berbeda-Beda, Mengapa Begitu?
Apakah teman-teman masih ingat apa itu kaldera?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kaldera adalah kawah gunung berapi yang sangat luas.
Meskipun tidak terjadi setiap hari, warna air di Danau Kelimutu bisa berubah secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi.
Perubahan ini bisa berkisar dari nuansa yang lebih cerah hingga lebih suram atau bahkan berubah menjadi warna yang sepenuhnya berbeda.
Berdasarkan penelitian, diketahui komposisi kimia dan mineral dalam air danau, seperti konsentrasi zat besi, sulfur, mangan, dan gas vulkanik, dapat memengaruhi warna air.
Selain itu, di dalam air Danau Kelimutu terdapat tingkat oksigen yang berbeda.
Tingkat oksigen yang rendah atau tinggi dapat mempengaruhi proses oksidasi dan reduksi dalam air, yang dapat memunculkan warna yang berbeda.
Seperti yang kita tahu, Danau Kelimutu ini termasuk danau vulkanik, yang terletak di kaldera Gunung Kelimutu.
Artinya, aktivitas vulkanik di bawah Danau Kelimutu masih berlangsung, dan dapat memengaruhi perubahan warna.
Aktivitas geotermal dan adanya gas-gas vulkanik yang terlepas ke permukaan dapat memengaruhi kualitas air dan menghasilkan reaksi kimia yang memengaruhi warna.
Itulah penjelasan dan alasan mengapa warna Danau Kelimutu berbeda-beda.
Baca Juga: Terjadi di Teluk Tampa Florida, Apa Itu Fenomena Alam Red Tide?
Legenda Terkenal
Danau Kelimutu memiliki legenda yang populer dan dipercaya oleh masyarakat Flores.
Konon, zaman dahulu, di puncak Gunung Kelimutu hiduplah Konde Ratu beserta rakyatnya. Dua orang dari rakyatnya bisa menggunakan sihir.
Orang itu adalah Ata Bupu dan Ata Polo.
Keduanya tunduk dan patuh kepada setiap perintah Konder Ratu. Namun, keduanya berbeda secara kepribadian dan kebiasaan.
Ata Bupu merupakan orang baik dan suka melindungi orang lain. Sementara Ata Polo dikenal jahat dan suka memakan manusia.
Suatu hari, datang sepasang Ana Kalo (anak yatim piatu) mendekati Ata Bupu.
Mereka meminta kepada Ata Bupu untuk melindungi mereka, karena mereka sudah tidak memiliki orang tua.
Ata Bupu menyetujui permintaan tersebut dengan syarat, mereka berdua tidak boleh meninggalkan ladang milik Ata Bupu.
Suatu hari, Ata Polo datang ke rumah Ata Bupu untuk bertemu dengan sepasang Ana Kalo.
Alasannya jelas, Ata Polo ingin menjadikan mereka sebagai makanan. Untung saja, Ata Bupu melarang dan mencegahnya.
Baca Juga: Mengenal Petir Catatumbo, Fenomena Alam Badai Kilat Terus Menerus
Ata Bupu meminta Ata Polo untuk menunggu hingga kedua anak yatim itu tumbuh dewasa.
Setelah dewasa, sepasang Ana Kalo itu dikenal dengan nama Koo Fai dan Nuwa Muri. Mereka terus dilindungi Ata Bupu agar tidak bertemu dengan Ata Polo.
Ata Bupu pergi ke perut bumi bersama dengan kedua anak yatim itu untuk menghindar.
Namun, Ata Polo terus mengejar mereka. Hingga akhirnya, kedua penyihir itu pun tertelan bumi, begitu juga dengan Koo Fai dan Nuwa Muri.
Tak lama setelah kejadian itu, muncul air berwarna putih dari tempat terkuburnya Ata Bupu.
Sedangkan dari tempat Ata Polo muncul air berwarna merah. Kemudian muncul warna biru di tempat Koo Fai dan Nuwa Muri.
Itulah sebabnya, tiga Danau Kelimutu populer dengan nama 'Tiwu Ata Polo', 'Tiwu Nuwa Muri Koo Fai', dan 'Tiwu Ata Mbupu'.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa arti kata Kelimutu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR