Ata Bupu meminta Ata Polo untuk menunggu hingga kedua anak yatim itu tumbuh dewasa.
Setelah dewasa, sepasang Ana Kalo itu dikenal dengan nama Koo Fai dan Nuwa Muri. Mereka terus dilindungi Ata Bupu agar tidak bertemu dengan Ata Polo.
Ata Bupu pergi ke perut bumi bersama dengan kedua anak yatim itu untuk menghindar.
Namun, Ata Polo terus mengejar mereka. Hingga akhirnya, kedua penyihir itu pun tertelan bumi, begitu juga dengan Koo Fai dan Nuwa Muri.
Tak lama setelah kejadian itu, muncul air berwarna putih dari tempat terkuburnya Ata Bupu.
Sedangkan dari tempat Ata Polo muncul air berwarna merah. Kemudian muncul warna biru di tempat Koo Fai dan Nuwa Muri.
Itulah sebabnya, tiga Danau Kelimutu populer dengan nama 'Tiwu Ata Polo', 'Tiwu Nuwa Muri Koo Fai', dan 'Tiwu Ata Mbupu'.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa arti kata Kelimutu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR