Bobo.ID – Ayah dan Bunda, tahukah bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah? Menurut riset UNESCO pada 2016, Indonesia menjadi negara ke-2 yang minat bacanya paling rendah di dunia.
Riset tersebut mengungkapkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya 1 dari 1.000 penduduk negara ini yang rajin membaca.
Sementara itu, ada penelitian yang menyebutkan bahwa kemampuan membaca cepat menjadi salah satu faktor penentu kepintaran anak. Dari kemampuan itu, muncul pula perbedaan signifikan pada jumlah buku yang dibaca dalam satu tahun.
Anak yang gemar membaca buku memiliki tingkat pengetahuan dan kemampuan berpikir lebih tinggi ketimbang anak yang tidak gemar membaca. Temuan ini tentu dapat menginspirasi Ayah dan Bunda untuk mulai membangun minat membaca anak.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Nirmala Suka Baca Buku #MendongenguntukCerdas
Namun, bagaimana membentuk kemampuan membaca cepat pada anak? Langkah sederhana yang dapat Ayah dan Bunda lakukan adalah mengenalkan dan mengajarkan kebiasaan baik itu sejak usia dini.
Selain itu, Ayah dan Bunda juga bisa merangsang minat baca anak dengan cara menyenangkan. Misalnya, membacakan cerita atau dongeng, memberikan hadiah berupa buku-buku menarik, mengajak si kecil ke tempat-tempat literasi, dan menciptakan ruang baca yang menarik di rumah.
Tak kalah penting, Ayah dan Bunda juga perlu menerapkan kebiasaan membaca lebih dulu sehingga anak dapat mencontohnya. Nah, supaya aktivitas membaca dengan anak menjadi lebih santai, Orang tua bisa melakukannya sembari mendengarkan musik.
Seperti kata pepatah, “Buku adalah jendela dunia.” Dengan membaca, anak dapat mengenal banyak hal di dunia, meskipun dia belum pernah menyentuh atau melihatnya. Gemar membaca buku juga bisa membantu anak mengenal emosi yang mungkin belum pernah dirasakan olehnya.
Baca Juga: Majalah Bobo Terbit Setiap Hari Apa? Yuk, Cari Tahu Agar Tak Terlewat!
Ayah dan Bunda bisa memercayakan Kumon untuk membantu menanamkan minat baca pada anak. Pasalnya, lembaga kursus ini memiliki metode belajar yang disukai anak-anak. Selain itu, terdapat program English as a Foreign Language (EFL). Program ini berfokus membangun kemampuan bahasa Inggris pada si kecil, termasuk membaca.
Lewat program itu, anak bisa belajar banyak kosakata dan tata bahasa Inggris baru. Mereka juga akan diajarkan membaca dan menulis kata-kata dalam bahasa Inggris, serta dibiasakan untuk bercakap dalam bahasa Inggris.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya seputar program English as a Foreign Language (EFL), Ayah dan Bunda bisa mengunjungi kelas Kumon terdekat atau mengakses laman https://id.kumonglobal.com/.
Penulis | : | ADV PI |
Editor | : | Yussy Maulia |
KOMENTAR