Qanat memiliki sejarah panjang di Mesir, dengan bukti-bukti awal penggunaannya dapat ditelusuri kembali hingga zaman Firaun.
Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa qanat kuno yang menghubungkan wilayah-wilayah pertanian dengan sumber air bawah tanah, terutama di wilayah Delta Nil yang subur.
Qanat membantu memenuhi kebutuhan air untuk irigasi pertanian dan permukiman manusia.
Sehingga, bisa menjadi tempat yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Mesir Kuno.
Selain itu, qanat juga digunakan sebagai sistem penyimpanan air bawah tanah.
Selama musim hujan, terowongan air mengumpulkan air dari wilayah pegunungan dan menyimpannya di bawah tanah.
Air ini kemudian dapat digunakan selama musim kering, ketika hujan langka dan pasokan air permukaan menipis.
Inovasi ini menjadi penemuan penting dalam teknologi pengairan, dan praktik ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Timur Tengah, Asia, dan bahkan Eropa.
Qanat atau terowongan air di Mesir dibangun dengan sangat teliti oleh masyarakat Mesir Kuno.
Proses pembuatan qanat dimulai dengan mengebor sumur di tempat-tempat yang strategis dan mencari mata air bawah tanah.
Setelah mata air ditemukan, terowongan air digali secara hati-hati menuju daerah yang membutuhkan suplai air.
Baca Juga: Kecil seperti Kurcaci, Mari Mengenal Dewa Bes dari Mesir Kuno #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR