Bobo.id - Saat melihat langit di malam hari yang cerah, kita akan melihat banyak butiran cahaya. Yap, itulah bintang!
Tidak seperti Bulan yang memantulkan cahaya dari Matahari, bintang ternyata bisa menghasilkan cahayanya sendiri, lo.
Secara umum, bintang adalah sebuah bola gas berpijar yang memancarkan cahaya dan menghasilkan panas.
Di langit malam, bintang terlihat berpencar. Tapi, ada juga bintang yang berkumpul di satu wilayah membentuk rasi bintang.
Tahukah teman-teman? Ternyata, bintang itu sama seperti manusia, lo. Hmm, bagaimana maksudnya, Bo?
Bintang mengalami fase hidup dan mati. Ketika ada bintang yang mati dan meledak, maka ada pula yang lahir.
Kali ini Bobo akan mengajakmu untuk mencari tahu proses terbentuknya sebuah bintang di langit. Simak, yuk!
Proses terbentuknya bintang yang kita lihat di langit dimulai di awan gas dan debu antarbintang, namanya nebula.
Nebula ini dapat berukuran sangat besar dan mengandung materi-materi dasar, seperti hidrogen dan helium.
Gumpalan ini akan menciptakan gravitasi sendiri. Tapi, gravitasinya tidak stabil sehingga justru bisa menghancurkan.
Ketika gumpalan awan ini mulai hancur, maka material yang ada di tengahnya mulai memanas, teman-teman.
Baca Juga: Bulan Akan Melewati Bintang Antares pada Agustus Ini, Apa Pengaruhnya?
Inti gumpalan yang mulai memanas itu dikenal dengan protostar, yang merupakan cikal bakal dari bintang.
O iya, bakal bintang itu biasanya terbagi jadi beberapa bagian sehingga biasanya bintang membentuk rasi bintang.
Sementara sisa partikel yang tidak ikut memanas akan menjadi planet, asteroid, komet, atau tetap jadi serbuk partikel.
Semakin kecil protostar, intinya akan berputar lebih cepat sehingga meningkatkan tekanan dan suhu protostar.
Saat suhu dan tekanan mencapai tingkat tertentu, reaksi fusi nuklir dimulai di inti protostar hingga jadi lebih besar.
Fusi ini akan mengubah hidrogen menjadi helium dan melepaskan energi dalam bentuk cahaya dan panas.
Ketika reaksi nuklir berlangsung secara konsisten, protostar semakin besar, dan berkembang jadi bintang utama.
Bintang ini mencapai keseimbangan antara gravitasi yang mendorongnya ke dalam dan tekanan radiasi yang mendorong keluar.
Jika sudah begitu, bintang akan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan menjalani reaksi nuklir.
Bintang berukuran besar membutuhkan 50 juta tahun sejak hancurnya gumpalan awan tadi hingga jadi bintang utuh.
Dilansir dari Kompas.com, bintang yang sudah jadi akan bertahan atau hidup selama 10 miliar tahun. Lama juga, ya!
Baca Juga: Sebutkan Nama Alat Gerak yang Digunakan Bintang Laut, Materi Kelas 4 SD
Setelah mengetahui proses terbentuknya, banyak dari antara kita yang bingung kenapa warna bintang berbeda-beda.
Apakah warna bintang yang berbeda-beda atau bervariasi itu ada hubungannya dengan pembentukan bintang?
Ternyata, warna bervariasi ini tidak ada hubungannya dengan proses terbentuk, melainkan suhu permukaan.
Bintang dengan warna biru atau biru putih memiliki suhu yang tinggi, sering kali lebih dari 10.000 derajat celcius.
Bintang-bintang muda dan panas seperti bintang-bintang tipe O dan B memiliki warna ini. Contohnya, Rigel di rasi bintang Orion.
Kalau warnanya putih, artinya suhu permukaan tinggi, tetapi sedikit lebih rendah daripada bintang biru. Contohnya, Sirius.
Bintang berwarna kuning atau kuning-putih biasanya memiliki suhu permukaan lebih rendah dari bintang biru atau putih
Bintang tipe F dan G, termasuk Matahari kita memiliki warna itu. Sebagai informasi, suhu Matahari sekitar 5.500 derajat Celcius.
Kalau warnanya oranye, artinya bintang itu memiliki suhu permukaan yang rendah daripada bintang kuning.
Sementara jika warnanya merah, suhu permukaannya lebih rendah lagi, sering kali di bawah 3.500 derajat Celcius.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang proses terbentuknya bintang di langit. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca Juga: Ada 'Bintang Jatuh' yang Ditemukan di Atmosfer Matahari, Apa Itu?
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan bintang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR