Setelah mengetahui proses terbentuknya, banyak dari antara kita yang bingung kenapa warna bintang berbeda-beda.
Apakah warna bintang yang berbeda-beda atau bervariasi itu ada hubungannya dengan pembentukan bintang?
Ternyata, warna bervariasi ini tidak ada hubungannya dengan proses terbentuk, melainkan suhu permukaan.
Bintang dengan warna biru atau biru putih memiliki suhu yang tinggi, sering kali lebih dari 10.000 derajat celcius.
Bintang-bintang muda dan panas seperti bintang-bintang tipe O dan B memiliki warna ini. Contohnya, Rigel di rasi bintang Orion.
Kalau warnanya putih, artinya suhu permukaan tinggi, tetapi sedikit lebih rendah daripada bintang biru. Contohnya, Sirius.
Bintang berwarna kuning atau kuning-putih biasanya memiliki suhu permukaan lebih rendah dari bintang biru atau putih
Bintang tipe F dan G, termasuk Matahari kita memiliki warna itu. Sebagai informasi, suhu Matahari sekitar 5.500 derajat Celcius.
Kalau warnanya oranye, artinya bintang itu memiliki suhu permukaan yang rendah daripada bintang kuning.
Sementara jika warnanya merah, suhu permukaannya lebih rendah lagi, sering kali di bawah 3.500 derajat Celcius.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang proses terbentuknya bintang di langit. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca Juga: Ada 'Bintang Jatuh' yang Ditemukan di Atmosfer Matahari, Apa Itu?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR