Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu melihat awan di malam hari?
Meski tidak sebanyak saat siang hari, awan bisa tampak di malam hari. Bahkan beberapa di antaranya terlihat terang.
Bukan tanpa alasan, beberapa negara mengalami fenomena antariksa yang menyebabkan awan bisa bersinar di malam hari.
Fenomena antariksa itu disebut dengan Awan Noctilucent. Pernah tahu?
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal apa itu Awan Noctilucent. Yuk, simak keunikannya dari sini!
Apa itu Awan Noctilucent?
Bersumber dari space.com, Awan Noctilucent adalah awan langka yang muncul setelah matahari terbenam, berbentuk garis tipis biru atau perak di langit.
Nama Noctilucent berasal dari kata Latin, yakni "nocto" yang berarti "malam" dan "lucent" berarti "bersinar".
NASA menjelaskan bahwa Awan Noctilucent juga sering disebut awan mesosfer kutub, yang hanya terjadi pada bulan-bulan musim panas.
Sebenarnya, sebagian besar awan terbentuk di lapisan atmosfer Bumi, kira-kira pada ketinggian antara 1,9 kilometer sampai 18 kilometer.
Sementara itu, Awan Noctilucent terletak di lapisan mesosfer, sehingga ketinggiannya di antara 76 sampai 85 kilometer.
Baca Juga: Ada Banyak Bintang di Langit, Bagaimana Proses Terbentuknya Bintang?
Dengan ketinggian tersebut, Awan Noctilucent disebut awan tertinggi di Bumi.
Menurut National Geographic, sebenarnya awan terdiri dari air, partikel debu, partikel kotoran, dan garam laut yang mengalami proses kondensasi.
Awan Noctilucent juga membutuhkan uap air, debu, dan suhu yang sangat rendah untuk terbentuk.
Sayangnya, Awan Noctilucent tidak bisa dilihat di sembarang tempat, teman-teman.
Sebab, awan ini hanya terlihat dengan jelas di garis lintang antara 45 derajat dan 80 derajat utara dan selatan.
Bagaimana Terbentuknya?
Jika Awan Noctilucent dianggap fenomena langka, artinya awan ini berbeda dengan awan pada umumnya, bukan?
Faktanya, dari lokasinya kita bisa mengetahui bahwa Awan Noctilucent berbeda dengan awan bias, karena lebih tinggi.
Berdasarkan komponen pembentuknya, Awan Noctilucent terbuat dari kristal air yang mirip dengan pembentuk awan cirrus tipis.
Namun, kepadatan udara dari Awan Noctilucent ini sangat rendah, sehingga kepadatannya lebih kecil dari awan cirrus.
Oleh karena itu, Awan Noctilucent tidak bisa dilihat ketika langit dalam kondisi cerah.
Baca Juga: Selain Bulan, Ternyata Matahari Juga Mengalami Siklus, Ini Dampaknya
Cuaca dingin pada senja dan malam selama pertengahan musim panas dapat memicu terbentuknya Awan Noctilucent.
Sebab, Awan Noctilucent ini hasil dari udara yang naik, mengembang, dan mendingin selama kutub musim panas.
Kemudian, kristal es akan terbentuk saat suhu turun di bawah titik beku, kira-kira -125 derajat Celcius.
Awan Noctilucent dianggap langka karena bercahaya, seringkali dengan warna biru atau putih pucat.
Ini karena awan tersebut memancarkan cahaya dari matahari terbenam atau matahari terbit di bawah cakrawala.
----
Kuis! |
Di mana sebagian besar awan terbentuk? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR