Bobo.id - Ketika kita melihat langit malam, kita akan melihat beberapa cahaya cerah. Ada bintang dan bulan.
Namun, kalau sedang beruntung, kita juga bisa melihat hujan meteor. Yap, fenomena ini sering disebut bintang jatuh.
Kalau teman-teman berksempatan melihat hujan meteor, cobalah untuk melihat warna-warni puluhan meteor itu.
Dari puluhan bahkan ratusan meteor itu, tidak semuanya sama. Ada yang warnanya merah, oranye, dan hijau.
Hmm, kira-kira kenapa ya meteor bisa memiliki warna yang berbeda-beda? Simak informasi berikut ini, yuk!
Kenapa Meteor Warnanya Berbeda?
Meteor yang sering dikira bintang jatuh itu warnanya berbeda-beda. Ada yang merah, oranye, hijau, dan ungu.
Ternyata, ada dua faktor yang memengaruhi perbedaan warna pada meteor-meteor yang bercahaya itu.
Faktor pertama adalah karena komposisi kimia yang ada dalam benda langit tersebut. Komposisinya berbeda-beda.
Yap, perbedaan bahan kimia itu bisa menghasilkan warna berbeda saat meteor itu masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar.
Sementara itu, faktor kedua yang memengaruhi warna meteor adalah kecepatannya saat memasuki atmosfer.
Baca Juga: Kenapa Komet Memiliki Ekor saat Fenomena Hujan Meteor Berlangsung?
Yap, meskipun hujan meteor itu jatuh bersamaan, namun setiap meteor memiliki kecepatannya masing-masing.
Meteor yang bergerak lambat tentu akan memiliki warna yang berbeda dari meteor yang bergerak cepat.
Bersumber dari Kompas.com, meteor dikatakan bergerak lambat saat kecepatannya kurang dari 100.000 kilometer per jam.
Sementara itu, meteor bisa dikatakan bergerak cepat apabila kecepatannya lebih dari 200.000 kilometer per jam.
Warna-Warni Pada Meteor
Tahukah teman-teman? Ternyata, warna yang berbeda pada meteor itu ternyata memiliki artinya masing-masing, lo.
Kalau kamu melihat ke langit dan menemukan meteor hijau kekuningan, artinya meteoroid itu mengandung zat besi.
Apabila warna cahaya yang melintas di langit menampilkan warna ungu, artinya meteoroid mengandung kalsium.
Meteoroid yang mengandung sodium akan menampakkan cahaya berwarna oranye yang cantik di langit.
Sementara itu, meteoroid yang mengandung magnesium akan menampilkan cahaya berwarna hijau terang.
Tapi, kalau meteor tidak mengandung keempat zat di atas, maka yang dihasilkan adalah pendar kemerahan.
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam yang Ditunggu, Ini 6 Hujan Meteor Terindah di Dunia
Hal ini karena adanya interaksi antara nitrogen atau oksigen pada atmosfer Bumi sehingga menampilkan warna merah.
Namun ingat, komposisi kimia bukan satu-satunya faktor yang menentukan perbedaan warna pada meteor.
Ketika meteor itu bergerak cukup lambat, maka ia akan menampilkan warna kemerahan atau jingga.
Sebaliknya, ketika meteor itu bergerak cukup cepat, maka akan menghasilkan penampakan warna kebiruan.
Dari Mana Asal Cahaya Meteor?
Setelah mengetahui macam-macam warnanya, lalu kira-kira bagaimana meteor itu menghasilkan cahaya, ya?
Seperti kita tahu, hujan meteor adalah fenomena ketika meteor memasuki Bumi dengan kecepatan tinggi.
Gesekan dengan udara menyebabkan partikel-partikel itu memanas dan menghasilkan cahaya dari permukaan.
Cahaya yang dihasilkan ini dapat berupa warna-warni dan biasanya hanya terlihat selama beberapa detik.
Kadang-kadang bisa juga menghasilkan suara gemuruh atau ledakan ketika meteor yang lebih besar memasuki atmosfer.
Nah, itulah penjelasan terkait alasan warna meteor bisa berbeda-beda. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Perseid Bisa Dilihat di Indonesia, Ini Waktu Terbaiknya
----
Kuis! |
Apa saja warna pada hujan meteor? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR