Lumpur di Taman Nasional Yellowstone dibentuk oleh genangan air yang asam dan dapat melarutka batuan di sekitarnya menjadi tanah liat.
Struktur lumpur tersebut mirip seperti mata air panas, padahal kandungan airnya tidak banyak.
Pada lumpur juga terdapat gas atau uao air yang dipanaskan secara termal oleh aktivitas vulkanik yang berasal dari gunung api di sana.
Tidak hanya punya struktur dan bentuk yang unik, lumpur Yellowstone juga memilki bau belerang dari gas hidrogen sulfida.
Berdasarkan penelitian, gelembung pada lumpur di Yellowstone dapat aktif selama sekitar satu bulan, kemudian berubah menjadi lubang uap.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya kolam lumpur bergelembung di Yellowstone.
Air di bawah permukaan tanah di daerah geotermal memiliki kandungan mineral yang tinggi, teman-teman.
Kandungan mineral berasal dari batuan yang berinteraksi dengan air hujan yang meresap ke dalam tanah.
Ketika air panas naik ke permukaan melalui retakan atau saluran di bawah tanah, air ini membawa bersamanya mineral-mineral ini.
Selain itu, ada sumber panas yang berasal dari aktivitas vulkanik di daerah ini. Air hujan yang meresap ke dalam tanah dapat terjebak di dekat sumber panas ini dan dipanaskan.
Ketika air panas dipanaskan, tekanan dan uap yang dihasilkan dapat menyebabkan gelembung-gelembung udara dan gas terjebak di dalam air.
Baca Juga: Tidak Sering Terjadi, Kapan Komet Bisa Dilihat dengan Jelas dari Bumi?
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR