Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu Taman Nasional Yellowstone?
Bersumber dari National Geographic, Taman Nasional Yellowstone merupakan taman nasional pertama di Amerika Serikat.
Di taman nasional ini terdapat hutan, danau, gunung, lembah, dan ngarai yang indah.
Uniknya, sekitar 90 persen dari seluruh kawasan Taman Nasional Yellowstone dibiarkan tetap liar dan terjaga kelestariannya.
Yellowstone didirikan sebagai taman nasional pada tahun 1872, sehingga tahun ini telah 151 tahun berdiri.
Meski sudah ratusan tahun, Taman Nasional Yellowstone masih menyimpan beragam fenomena alam yang menarik untuk diteliti.
Salah satu fenomena alam dari Taman Nasional Yellowstone adalah adanya kolam lumpur bergelembung.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan mencari tahu fakta mengenai terjadinya fenomena lumpur bergelembung di Yellowstone.
Yuk, cari tahu faktanya!
Menurut laman yellowstone.org, kawasan berlumpur terbesar di Taman Nasional Yellowstone merupakan Gunung Berapi Lumpur.
Pada area berlumpur itu terdapat gelembung yang terbentuk, yang kemudian bisa pecah secara alami.
Baca Juga: Mengapa Hujan Meteor Memiliki Warna yang Berbeda-Beda? Ini Alasannya
Lumpur di Taman Nasional Yellowstone dibentuk oleh genangan air yang asam dan dapat melarutka batuan di sekitarnya menjadi tanah liat.
Struktur lumpur tersebut mirip seperti mata air panas, padahal kandungan airnya tidak banyak.
Pada lumpur juga terdapat gas atau uao air yang dipanaskan secara termal oleh aktivitas vulkanik yang berasal dari gunung api di sana.
Tidak hanya punya struktur dan bentuk yang unik, lumpur Yellowstone juga memilki bau belerang dari gas hidrogen sulfida.
Berdasarkan penelitian, gelembung pada lumpur di Yellowstone dapat aktif selama sekitar satu bulan, kemudian berubah menjadi lubang uap.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya kolam lumpur bergelembung di Yellowstone.
Air di bawah permukaan tanah di daerah geotermal memiliki kandungan mineral yang tinggi, teman-teman.
Kandungan mineral berasal dari batuan yang berinteraksi dengan air hujan yang meresap ke dalam tanah.
Ketika air panas naik ke permukaan melalui retakan atau saluran di bawah tanah, air ini membawa bersamanya mineral-mineral ini.
Selain itu, ada sumber panas yang berasal dari aktivitas vulkanik di daerah ini. Air hujan yang meresap ke dalam tanah dapat terjebak di dekat sumber panas ini dan dipanaskan.
Ketika air panas dipanaskan, tekanan dan uap yang dihasilkan dapat menyebabkan gelembung-gelembung udara dan gas terjebak di dalam air.
Baca Juga: Tidak Sering Terjadi, Kapan Komet Bisa Dilihat dengan Jelas dari Bumi?
Uniknya, di dalam kolam lumpur bergelembung, ada mikroorganisme yang disebut bakteri metana yang dapat hidup dalam kondisi yang ekstrem.
Bakteri ini dapat menguraikan materi organik yang ada dalam lumpur dan menghasilkan metana sebagai produk sampingan.
Proses ini juga dapat menyebabkan pembentukan gelembung-gelembung gas di dalam lumpur.
Interaksi antara air panas, mineral, dan gas yang terjebak dapat menyebabkan perubahan kimia dalam lumpur.
Reaksi kimia ini kemudian dapat menghasilkan perubahan warna, tekstur, dan karakteristik kimia dalam lumpur.
Inilah mengapa banyak kolam lumpur di Yellowstone memiliki warna dan sifat yang berbeda-beda.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa saja kenampakan alam yang ada di Taman Nasional Yellowstone? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR