Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP, kita akan belajar tentang kolonialisme dan imperialisme.
Sejak abad ke-15, praktik kolonialisme dan imperialisme oleh Bangsa Eropa sudah dilakukan di seluruh dunia.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada 1453 menjadi salah satu penyebab Eropa datang ke Indonesia.
Yap, bangsa Eropa datang untuk mencari rempah-rempah dan menguasai beberapa wilayah di Indonesia.
Hal itulah yang kemudian disebut dengan kolonialisme dan imperialisme. Meski mirip, dua hal itu tidak sama.
Hmm, lalu apa saja hal yang membedakan kolonialisme dan imperialisme, Bo? Simak informasi berikut ini, yuk!
Kolonialisme dan imperialisme bisa dibedakan lewat beberapa hal. Mulai dari pengertian dan tujuannya.
Kolonialisme diambil dari kata yang berasal dari bahasa latin, yakni 'colonus' yang punya makna menguasai.
Disebut kolonialisme karena paham ini memuat upaya yang dilakukan suatu negara untuk menguasai wilayah.
Imperialisme berasal dari bahasa Latin, yakni 'imperare' atau 'imperium' yang artinya berarti memerintah.
Imperialisme berarti menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan lebih besar.
Baca Juga: 6 Dampak Positif dan Negatif Adanya Kolonialisme dan Imperialisme
Tak hanya dari pengertian, ternyata kemunculan kolonialisme dan imperialisme juga berbeda, teman-teman.
Kolonialisme muncul pada abad ke-15 ketika bangsa Portugis mulai melakukan penjajahan di negara Afrika.
Hal ini dilakukan Portugis dengan mendirikan pos-pos perdagangan. Setelah Portugis, disusul oleh Spanyol.
Berbeda dengan kolonialisme, ternyata imperialisme sudah hadir sejak zaman Romawi dan Yunani Kuno, lo.
Ini artinya, imprealisme sudah banyak dipraktikkan oleh raja-raja yang ingin menginvasi daerah lain.
Meski begitu, istilah dari imperialisme baru muncul pada abad ke-19, diperkenalkan oleh Benjamin Disrael.
Tujuan dari kolonialisme adalah untuk mengeksploitasi sumber daya negara baik itu alam maupun manusia.
Sumber daya alam dan manusia yang diambil dan dieksploitasi itu digunakan untuk kepentingan negara penakluknya.
Kolonialisme mengontrol atau mengambil kendali atas beberapa bidang, khususnya pada politik dan ekonomi.
Meski begitu, kolonialisme lebih menargetkan untuk menguasai bidang perdagangan di suatu negara.
Sementara itu, tujuan dari imperialisme adalah untuk menciptakan suatu kerajaan atau sistem pemerintahan.
Baca Juga: 5 Daya Tarik dan Faktor Pendorong Datangnya Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia
Perluasan ini dilakukan dalam rangka memperluas daerah kekuasannya. Ada beberapa daerah dalam satu negara.
Imperialisme mengontrol atau mengambil kendali pada berbagai bidang secara keseluruhan, baik formal maupun informal.
Meski begitu, imperialisme ini lebih mengejar atau menargetkan pada individunya atau penduduk di suatu negara.
Berdasarkan kedaulatannya, negara koloni akan menaklukkan negara lain, bahkan tinggal secara permanen di suatu negara.
Namun, negara koloni yang menjajah itu tetap harus mengikuti sistem pemerintahan dari negara induknya.
Sementara itu di negara imperalis, negara ini akan menjalankan kekuasaan atas wilayah yang berhasil direbutnya.
Kekuasaan ini dijalankan menggunakan mekanisme kedaulatan atau kontrol secara tidak langsung, teman-teman.
Kolonialisme:
Imperialisme:
Nah, itulah penjelasan tentang perbedaan kolonialisme dan imperialisme. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Bentuk Perlawanan Indonesia pada Kolonialisme dan Imperialisme Serta Faktor Kegagalannya
----
Kuis! |
Dari mana asal kata imperialisme? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tidak Hanya Terbang di Siang Hari, Apakah Mendaratkan Pesawat di Malam Hari Itu Sulit?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR