Bobo.ID – Ayah dan Bunda, dalam memantau tumbuh dan kembang anak, ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, mulai dari kesehatan fisik dan mental, gaya hidup, hingga lingkungan tempat anak tumbuh.
Ternyata, orangtua dan guru punya peran penting untuk memastikan seluruh aspek tersebut terpenuhi dengan baik. Apalagi, setiap aspek sangat berpengaruh pada aktivitas sehari-hari anak.
Hal tersebut diungkapkan oleh psikolog dan pendidik Tari Sandjojo dalam acara bincang-bincang Majalah Bobo bersama AIA Indonesia bertajuk “Sekolah Sehat, Generasi Bahagia” yang disiarkan melalui Instagram Live di akun @majalah_bobo, Rabu (30/8/2023).
Tari menjelaskan, gaya hidup anak, baik di rumah maupun sekolah, sangat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental, serta pembentukan karakter anak.
Baca Juga: Untuk Sekolah yang Lebih Sehat, Program 'AIA Healthiest Schools' Diluncurkan, Apa Itu?
Adapun gaya hidup sehat anak yang dimaksud adalah mengonsumsi makanan sehat sehingga kebutuhan gizinya tercukupi, aktif bergerak dan berolahraga, tidur cukup, dan menghindari konsumsi makanan atau minuman kemasan yang kurang sehat.
“Namun, kita sebagai orangtua sering kali hanya bisa menyuruh dan memberi nasihat saja. Padahal, anak perlu diberi contoh. Kalau orangtua bisa menjadi role model yang baik, tanpa disuruh pun anak akan mengikuti,” ujar Tari.
Misalnya, jika Ayah dan Bunda ingin anak aktif bergerak dan berolahraga, maka Ayah dan Bunda juga harus rajin berolahraga. Selain itu, jika ingin anak suka mengonsumsi makanan sehat, maka Ayah dan Bunda perlu menerapkan pola makan yang sehat pula.
“Ketika anak punya gaya hidup sehat, tubuhnya juga menjadi sehat. Lalu, ketika tubuhnya siap (secara fisik), anak cenderung tidak mudah emosional, sehingga dia bisa melihat hal dari banyak perspektif. Kalau ada temannya yang nyebelin, dia enggak langsung marah, tapi bisa berusaha mencerna emosinya dengan baik,” papar Tari.
Baca Juga: 20 Contoh Sikap Menghargai Perbedaan di Sekolah, Materi Kelas 4 SD
Kesehatan mental anak juga penting
Dalam acara bincang-bincang tersebut, Tari juga membahas pentingnya kesehatan mental untuk menunjang perkembangan karakter, sosial, dan kognitif anak.
“Anak yang punya kesehatan mental baik akan bisa mengikuti pelajaran di sekolah, bisa bersosialisasi dengan teman-temannya, punya hubungan baik dengan orangtua, dan bisa beradaptasi dengan baik di lingkungannya,” ujarnya.
Saat anak menginjak usia remaja, lanjut Tari, anak juga akan lebih siap menghadapi berbagai kompleksitas dalam hidupnya, mulai dari menemukan bakat, mengakui kelebihan dan kekurangan diri, serta mengambil keputusan.
Namun, Tari mengatakan, perlu diingat bahwa sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah. Oleh sebab itu, lingkungan tempat anak bersekolah juga punya pengaruh yang sama besarnya dengan lingkungan rumah.
Baca Juga: 6 SMP Negeri Terbaik di Kota Sorong Versi Kemendikbud, Mana Sekolahmu?
“Terkadang, ada anak-anak yang lebih mendengarkan gurunya dibandingkan orangtuanya. Inilah mengapa orangtua juga perlu cermat memilih sekolah yang tepat dan punya lingkungan sehat,” kata Tari.
Menurut Tari, lingkungan sekolah sehat pun tak hanya soal fasilitas sekolah yang bersih dan nyaman, tetapi juga kurikulum dan kegiatan yang bisa mendukung perkembangan akademis dan sosial anak. Sekolah juga harus dipastikan bebas dari bullying.
Selaras dengan pandangan Tari, Head of Brand and Sponsorship AIA Indonesia Gandis Mahatmi mengatakan, sekolah memiliki peran penting sebagai wadah bagi anak-anak untuk bisa tumbuh dan berkembang.
Hal itu pula yang melatarbelakangi AIA Indonesia untuk menghadirkan program AIA Healthiest School. Program tersebut mendukung kampanye Sekolah Sehat yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
Baca Juga: Wajib Diikuti Oleh Seluruh Peserta Didik Baru, Apa Itu MPLS?
“Melalui program AIA Healthiest School, kami menyediakan materi pembelajaran yang interaktif dan dibuat sedemikian rupa supaya bisa diadaptasi oleh guru-guru di seluruh Indonesia. Materi juga bisa di-download secara gratis melalui microsite AIA Indonesia,” ujar Gandis.
Adapun materi pembelajaran tersebut fokus pada empat topik untuk menciptakan generasi anak yang sehat dan bahagia, yaitu makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, serta sehat dan lestari.
Menariknya, program AIA Healthiest School sudah diterapkan di lima negara lain sejak awal 2023, yaitu Australia, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Hong Kong.
“Hasilnya, 90 persen sekolah yang terlibat di program ini merasakan adanya perubahan pada perilaku yang lebih positif pada anak didik,” ungkap Gandis.
Selain memberikan materi pembelajaran yang menarik, AIA Indonesia melalui program AIA Healthiest School juga akan memberikan ide-ide terkait program dan fasilitas untuk membangun lingkungan sekolah yang sehat yang terinspirasi dari sekolah-sekolah di luar negeri.
Nantinya, sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam AIA Healthiest School juga berkesempatan untuk mengikuti kompetisi Sekolah Sehat di tingkat nasional dan internasional. Untuk informasi lebih lengkap seputar AIA Healthiest School, Ayah dan Bunda dapat mengunjungi laman ini.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR