Bobo.id - Teman-teman, adakah di antara kamu yang menyukai sushi?
Makanan Jepang ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17, tepatnya pada era Edo (sekarang Tokyo).
Sushi semula bukan termasuk makanan, namun kemudian mulai dikonsumsi sebagai makanan yang enak dan menyehatkan oleh penduduk Edo.
Kemudian, pada awal abad ke-20, sushi baru mulai diperkenalkan ke luar Jepang, mulai Amerika Serikat dan Eropa.
Saat ini, kita bisa menemukan restoran Jepang yang menyediakan sushi di Indonesia.
Kalau teman-teman termasuk penggemar sushi, tentu sudah tidak asing lagi dengan pendampingnya yaitu wasabi.
Bersumber dari National Geographic, wasabi adalah pasta hijau yang jika dikonsumsi dapat memberikan sensasi pedas meledak di sekitar hidung.
Semua penggemar sushi sudah tahu bagaimana rasa wasabi ini. Tapi, tahukah kamu terbuat dari apakah wasabi itu?
Kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu fakta menariknya. Yuk, simak!
Wasabi Terbuat dari Apa?
Menurut Encyclopaedia Britannica, wasabi (Eutrema japonicum) sebenarnya merupakan tanaman lobak yang tumbuh di Jepang.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Sushi, Tadinya Makanan Pinggir Jalan dan Bukan dari Jepang
Tanaman ini bisa ditemukan di Jepang, Korea Selatan, dan Sakhalin, Rusia, di wilayah pegunungan yang lembab dan beriklim sejuk.
Dalam kuliner Jepang, bagian dari tanaman wasabi yang digunakan sebagai pasta adalah bagian akarnya.
Akar wasabi memiliki rasa yang pedas dan tajam, dengan sedikit rasa manis.
Rasa pedas yang dihasilkan oleh wasabi disebabkan oleh senyawa kimia yang disebut izotiotsianat yang dilepaskan saat wasabi dihancurkan atau digerus.
Wasabi termasuk tanaman yang mahal, karena tanaman ini memerlukan kondisi tumbuh yang khusus dan waktu yang lama untuk tumbuh.
Di Jepang, wasabi sering disajikan sebagai bola kecil di atas piring, yang kemudian digosokkan ke atas ikan mentah seperti sushi.
Sensasi Unik Setelah Makan Wasabi
Semua orang yang pernah merasakan wasabi akan merasakan sensasi meledak dan panas pada hidung.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sensasi panas yang terasa di hidung saat mengonsumsi wasabi disebabkan oleh senyawa kimia yang terdapat dalam wasabi, yaitu izotiotsianat.
Izotiotsianat adalah senyawa kimia yang memiliki sifat pedas dan menghasilkan sensasi panas yang kuat ketika terkena reseptor rasa di hidung.
Ini terjadi karena izotiotsianat secara langsung memancing reseptor rasa pedas yang disebut TRPA1 (Transient Receptor Potential Ankyrin 1) yang terletak di hidung.
Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Ternyata Nori Tak Terbuat dari Alga Hijau
Ketika kita mengonsumsi wasabi, izotiotsianat terlepas dari sel-sel dalam wasabi saat mengunyahnya atau mencampurnya dengan air liur kita.
Senyawa ini kemudian terbawa oleh udara dan masuk ke dalam hidung kita saat menghirup.
Ketika izotiotsianat bersentuhan dengan reseptor TRPA1 di hidung, itu memicu respons tubuh yang menyebabkan sensasi panas atau rasa terbakar yang kuat.
Setelah sensasi tersebut terasa, secara tidak sadar air mata akan keluar bersamaan dengan hidung tersumbat.
Meskipun sensasi ini bisa sangat kuat, biasanya berlangsung sebentar dan segera mereda setelah izotiotsianat hilang dari reseptor rasa.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Kapan sushi diperkenalkan ke luar Jepang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR