Bobo.id - Pada materi PPKn SMA, kita akan belajar bersama tentang bentuk penyimpangan terhadap Pancasila.
Seperti teman-teman tahu, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang masih digunakan hingga saat ini.
Di masa sekarang, penerapan Pancasila ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang cukup pesat.
Meski begitu, penerapan Pancasila di zaman sekarang ini tentu berbeda dengan awal kemerdekaan lalu.
Setelah Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara, penerapannya tidak langsung berjalan mulus begitu saja.
Ada beberapa bentuk penyimpangan terhadap Pancasila pada masa awal kemerdekaan. Simak, yuk!
Bentuk penyimpangan terhadap Pancasila pada masa awal kemerdekaan adalah adanya penerapan nasakom.
Sebagai informasi nasakom adalah sebuah konsep politik baru, singkatan dari nasionalisme, agama, dan komunisme.
Nasional diwakili oleh Partai Nasional Indonesia, Agama diwakili Nahdlatul Ulama dan Komunis diwakili PKI.
Konsep politik baru ini dicetuskan oleh Ir. Soekarno sebagai upaya untuk menyatukan perbedaan ideologi politik.
Padahal, konsep baru yang dicetuskan ini jelas tidak sesuai dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Baca Juga: Apa Saja Bentuk Penyimpangan Pancasila pada Masa Pemerintahan Orde Lama?
Dalam catatan sejarah, disebutkan Soekarno-Hatta dilantik jadi presiden dan wakil presiden pada 18 Agustus 1945.
Pada masa awal kemerdekaan, demokrasi tidak berada pada kekuasaan rakyat seperti yang ada dalam Pancasila.
Oleh karena itu, terjadi berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam sebuah konstitusi.
Akibatnya, Ir. Soekarno yang menjabat sebagai presiden Indonesia menjadi sosok pemimpin yang otoriter.
Otoriter adalah tindakan atau tingkah laku menurut kemauannya sendiri dan bersifat kaku serta keras kepala.
Bentuk otoriter ini juga terlihat setelah MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden Indonesia seumur hidup.
Penyimpangan terhadap Pancasila masa itu terlihat dari banyaknya pemberontakan untuk menggantikan Pancasila:
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) ini terjadi di Madiun pada 18 September 1948 selama tiga bulan.
Tujuan utama pemberontakan ini adalah untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.
Pemberontakan ini secara tidak langsung ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
Artinya, para pendukung Partai Komunis Indonesia tidak setuju kalau Pancasila jadi dasar negara di Indonesia.
Baca Juga: 20 Contoh Perilaku Penyimpangan pada Nilai Pancasila, Materi PPKn
Selain pemberontakan PKI, ada juga pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau pemberontakan DI/TII.
Peristiwa ini bermula dari kekecewaan rakyat karena pemerintah menyetujui perjanjian Renville dengan Belanda.
Gerakan yang dipimpin Kartosuwiryo pada 7 Agustus 1949 ini bertujuan ingin mendirikan Negara Islam Indonesia.
Pemberontakan ini terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh.
Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1950 bertujuan untuk membentuk negara sendiri.
Pulau-pulau yang masuk ke dalam Republik Maluku Selatan ini adalah Pulau Seram, Ambon, dan Buru.
Berhasil dikalahkan pada November 1950, namun konflik yang terjadi di Pulau Seram terus terjadi hingga Desember 1953.
Kekalahan pada November 1950 membuat Republik Maluku Selatan kemudian mengungsi ke Pulau Seram.
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah pasukan liar yang dibentuk oleh Kapten KNIL Raymond Westerling pada 1949.
Latar belakang terjadinya pemberontakan APRA adalah dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda.
Yap, APRA tidak setuju dengan keputusan ini sehingga memutuskan melancarkan pemberontakan pada 1950.
Nah, itulah penjelasan bentuk penyimpangan terhadap Pancasila pada masa awal kemerdekaan. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 7 Bentuk Penyimpangan terhadap Pancasila pada Masa Pemerintahan Orde Baru
----
Kuis! |
Apa kepanjangan dari nasakom? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR