Bobo.id - Bintang yang terlihat kelap-kelip di langit malam punya siklus hidup, sama seperti makhluk hidup.
Di akhir hidup bintang, ia akan mati dan meledak. Peristiwa ini ditandai dengan fenomena yang disebut supernova.
Supernova hanya terjadi pada bintang yang massanya delapan kali massa Matahari atau lebih besar dari Matahari.
Ketika supernova terjadi, bintang yang tidak punya tekanan akan runtuh tiba-tiba dengan kecepatan yang tinggi.
Baru-baru ini para ilmuwan menemukan fakta bahwa sebelum terjadi supernova, ternyata ada tahap lainnya, lo.
Penemuan ini mengungkap lebih banyak tentang hari-hari akhir yang penuh teka-teki dari para bintang masif.
Pengamatan Pada Supernova
Pada bulan Mei lalu ada sebuah bintang masif atau bintang besar yang meledak di Galaksi Pinwheel, teman-teman.
Beberapa tahun sebelum meledak jadi supernova, bintang itu telah kehilangan massa sebesar satu kali massa Matahari!
Pada 19 Mei malam, astronom Jepang Koichi Itagaki sedang melakukan pengamatan supernova rutin.
Berkat pengamatan rutin yang dilakukannya, hingga saat ini ia telah menemukan lebih dari 170 bintang meledak.
Baca Juga: Ratusan Sisa Supernova Masih Tersembunyi di Galaksi, di Mana Mereka?
Tanggal 19 Mei itu, Koichi Itagaki mengamati cahaya SN 2023ixf. Bintang ini meledak di dekat Galaksi Pinwheel.
Tidak hanya Koichi Itagaki, para astronom lain pun ikut mengamati karena galaksi ini memang populer untuk diamati.
Para astronom ingin tahu apa yang terjadi sesaat setelah bintang mengalami fenomena indah supernova.
Sebab, supernova sering terlihat beberapa hari setelah ledakan, sehingga mereka tidak bisa melihat tahap awalnya.
Apa yang Terjadi Sebelum Supernova?
Untuk mengetahui apa yang terjadi sebelum supernova, para ilmuwan menggunakan beberapa teleskop profesional.
Mereka mengukur lingkaran cahaya supernova dan bagaimana cahaya itu berubah dalam beberapa hari dan minggu.
Cahaya dari SN 2023ixf itu menunjukkan bahwa itu adalah supernova tipe II. Artinya, massanya delapan kali Matahari!
Lingkaran cahayanya juga terlihat sangat merah, menandakan adanya banyak debu di dekat supernova.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan, hasilnya bintang itu kehilangan sejumlah besar massanya.
Yap, bintang yang mengeluarkan sejumlah besar material dari permukaan itu menciptakan awan berdebu.
Baca Juga: Ratusan Sisa Supernova Masih Tersembunyi di Galaksi, di Mana Mereka?
Oleh karena itu, gelombang kejut supernova tidak hanya harus menembus bintang dan menghancurkannya, lo.
Lebih dari itu, ia harus melewati semua material yang dikeluarkan sebelum terlihat. Ini membutuhkan beberapa hari.
Bintang Masif Melepaskan Massanya
Bersumber dari Live Science, bintang masif kerap terlihat melepaskan massanya sebelum mengalami supernova.
Misalnya, ada bintang Betelguese di akhir tahun 2019 yang mengeluarkan awan materi bermassa 10 kali massa bulan Bumi!
Besarnya massa yang keluar itu menghalangi sebagian cahaya bintang Betelguese sehingga ia tampak redup.
Pada saat itu terjadi, awan yang terlontar bergerak cukup jauh dari bintang sehingga ledakan kejut terlihat.
Sementara pada kasus SN 2023ixf ini, material yang dikeluarkan masih sangat dekat dengan bintangnya.
Artinya apa, Bo? Ini berarti, material tersebut sebenarnya baru saja dikeluarkan dan para astronom tak menduganya.
Setiap tahun, para astronom mengamati ratusan supernova yang tiba-tiba menjadi lebih cerah, lalu perlahan meredup.
Biasanya, supernova mencapai kecerahan puncaknya setelah 20 hari. Setelah beberapa bulan, ledakan itu mereda.
Baca Juga: Teleskop James Webb Tangkap Keindahan Sisa Supernova, Bagaimana Bentuknya?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan supernova? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR