Akulturasi budaya adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Akulturasi biasanya terjadi karena adanya hubungan antara dua atau lebih negara.
Masyarakat kita sudah mulai mengenal penerapan akulturasi budaya sejak bangsa Eropa masuk dan berupaya menguasai Indonesia.
Ketika bangsa Eropa masuk ke Indonesia, maka mereka membawa kebudayaan dan kebiasaan asing yang diperkenalkan kepada rakyat Indonesia.
Kemudian, untuk saling beradaptasi, rakyat Indonesia menyesuaikan diri dengan kebiasaan pemerintah kolonial tanpa menghilangkan budaya asli, sehingga terjadilah akulturasi.
Bangsa Eropa juga memberikan pengetahuan dan gaya hidup baru di Indonesia, yang kemudian ditiru oleh masyarakat.
Hal ini menyebabkan rakyat Indonesia membuka pola pikirnya untuk bisa setara dengan kemajuan bangsa Eropa.
Adapun pola pikir itu juga memengaruhi tatanan sosial masyarakat, yaitu tidak adanya pembagian kelas berdasarkan posisi masyarakat di kerajaan.
Selain itu, bangsa Eropa membawa alat-alat modern yang baru ditemukan ke Indonesia, seperti kompas, teropong, peta, dan sebagainya.
Dengan begitu, masyarakat Indonesia dapat mengembangkan pikiran dan kemampuannya mengikuti kemajuan zaman.
Baca Juga: Apa Dampak Adanya Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik?
Tidak bisa dihindari, kedatangan bangsa Eropa tentu mengubah tatanan sosial masyarakat Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR