Bobo.id - Indonesia termasuk negara yang terdampak kolonialisme dan imperialisme.
Kolonialisme dan imperialisme dilakukan bangsa Eropa dengan tujuan ingin menguasai dan memperluas wilayah kekuasaannya.
Dengan menambah wilayah kekuasaan, bangsa Eropa dapat memperoleh sumber daya lebih banyak dari negara lain.
Sebagai pengingat, kolonialisme mempunyai tujuan untuk menguras sumber daya alam dari daerah koloni untuk dibawa ke negara induk.
Sedangkan imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan lebih besar.
Dampak buruk dari penerapan kolonialisme dan imperialisme yakni terjadinya penjajahan dan eksploitasi sumber daya alam dari negara jajahan.
Namun, kolonialisme dan imperialisme juga bisa memberikan dampak positif.
Pada pelajaran IPS kelas 8 SMP, kita akan belajar menyebutkan contoh dampak positif kolonialisme dan imperialisme di bidang sosial.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Berikut ini beberapa contoh dampak positif adanya kolonialisme dan imperialisme di bidang sosial.
Baca Juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Ekonomi, Materi Sejarah
Berikut ini penjelasan dari setiap poin di atas.
Akulturasi budaya adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Akulturasi biasanya terjadi karena adanya hubungan antara dua atau lebih negara.
Masyarakat kita sudah mulai mengenal penerapan akulturasi budaya sejak bangsa Eropa masuk dan berupaya menguasai Indonesia.
Ketika bangsa Eropa masuk ke Indonesia, maka mereka membawa kebudayaan dan kebiasaan asing yang diperkenalkan kepada rakyat Indonesia.
Kemudian, untuk saling beradaptasi, rakyat Indonesia menyesuaikan diri dengan kebiasaan pemerintah kolonial tanpa menghilangkan budaya asli, sehingga terjadilah akulturasi.
Bangsa Eropa juga memberikan pengetahuan dan gaya hidup baru di Indonesia, yang kemudian ditiru oleh masyarakat.
Hal ini menyebabkan rakyat Indonesia membuka pola pikirnya untuk bisa setara dengan kemajuan bangsa Eropa.
Adapun pola pikir itu juga memengaruhi tatanan sosial masyarakat, yaitu tidak adanya pembagian kelas berdasarkan posisi masyarakat di kerajaan.
Selain itu, bangsa Eropa membawa alat-alat modern yang baru ditemukan ke Indonesia, seperti kompas, teropong, peta, dan sebagainya.
Dengan begitu, masyarakat Indonesia dapat mengembangkan pikiran dan kemampuannya mengikuti kemajuan zaman.
Baca Juga: Apa Dampak Adanya Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik?
Tidak bisa dihindari, kedatangan bangsa Eropa tentu mengubah tatanan sosial masyarakat Indonesia.
Sejak berkuasa, pemerintah kolonial membedakan kelompok masyarakat, mulai dari keluarga kerajaan, kelompok berpendidikan, dan rakyat kecil.
Dari sisi positif, terbentuknya kelompok masyarakat ini menambah keberagaman sosial masyarakat.
Bangsa Eropa yang pernah datang ke Indonesia dengan tujuan kolonialisme dan imperialisme, tentu melakukan perjanjian.
Perjanjian tersebut bertujuan untuk menemukan keadilan dan keuntungan bagi kedua belah negara, baik negara kolonial maupun Indonesia.
Ada banyak perjanjian yang dibuat, sehingga melatih kemampuan bangsa kita dalam melakukan negosiasi dengan negara lain.
Ini kemudian dapat berkembang menjadi interaksi yang menguntungkan di masa depan.
Bangsa Indonesia sudah pernah berinteraksi dengan negara lain pada masa penjajahan.
Pada saat itu, bangsa kita berinteraksi dengan cara melakukan perjanjian, saling mencari keuntungan yang adil, dan belajar kehidupan politik negara lain.
Nah, cara tersebut menjadi cikal bakal bentuk kerja sama internasional antarnegara.
Meski penjajahan merugikan Indonesia, kita dapat belajar mengenai cara bernegosiasi dan kerja sama dengan negara lain.
Baca Juga: Bentuk Penerapan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia, Materi IPS
----
Kuis! |
Apa tujuan kolonialisme? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR