Bobo.id - Teman-teman, jika Bobo memintamu menyebutkan hewan beracun, hewan apa yang pertama kali muncul di benak teman-teman?
Kebanyakan dari kita akan menjawab ular, karena dapat mengeluarkan bisa berbahaya.
Padahal, dari beragam jenis hewan yang hidup di sekitar kita saat ini, ada beberapa hewan beracun yang jarang diketahui.
Ini karena tidak semua hewan beracun terlihat menyeramkan, ada juga yang bahkan tampak cantik dan lucu.
Bersumber dari Livescience, tidak semua hewan beracun menghasilkan racun dari taring atau alat penyengat, ada juga yang berbahaya untuk disentuh atau dimakan.
Mengetahui mengenai jenis-jenis hewan beracun dapat membantu kita berhati-hati ketika sedang berada di alam liar.
Yuk, simak apa saja jenis hewan beracun tersebut!
1. Penyu Sisik
Siapa sangka, ternyata ada juga spesies penyu yang beracun untuk manusia. Itu adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
Penyu sisik dapat disebut hewan beracun karena mereka memakan beberapa jenis spons beracun.
Meski spons tersebut tidak membahayakan penyu sisik, racunnya dapat menumpuk di simpanan lemak penyu, sehingga daging penyu ini beracun.
Baca Juga: Terlihat Menyeramkan, Ternyata 5 Jenis Hewan Ini Punya Manfaat untuk Lingkungan
Oleh karena itu, penyu ini sebaiknya tidak menjadi bahan makanan bagi manusia. Terlebih lagi, penyu sisik juga sudah masuk ke dalam daftar spesies terancam punah.
2. Belut Moray
Belut moray (Muraenidae) merupakan predator puncak dalam rantai makanan di ekosistemnya.
Di habitatnya, belut moray mengonsumsi plankton dan kadang-kadang mengumpulkan racun dari plankton laut, menyebabkan penyakit ciguatera di dalam dagingnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), keracunan ciguatera disebabkan oleh racun dari mikroalga laut yang disebut Gambierdiscus toxicus.
Ketika manusia tidak sengaja mengonsumsi belut moray, kemudian keracunan ciguatera, maka akan mengalami gejala mual, muntah, dan jari kesemutan.
3. Hiu Greenland
Hiu merupakan jenis ikan yang dihindari manusia karena terlihat menyeramkan dengan gigi tajam dan kemampuan berburunya.
Ternyata, selain menyeramkan, ada juga jenis ikan hiu yang beracun, itu adalah hiu Greenland (Somniosus microcephalus).
Spesies hiu ini termasuk vertebrata berumur paling lama, yakni bisa berusia ratusan tahun di perairan dalam dan dingin di Arktik dan Atlantik Utara.
Mereka bertahan hidup dengan menyeimbangkan proteinnya dengan senyawa yang disebut trimetilamina oksida (TMAO), yang ketika dicerna dapat berubah menjadi trimetilamina (TMA).
Baca Juga: Terdiri dari 3 Juta Spesies, Hewan Apakah yang Memiliki Spesies Terbanyak di Dunia?
TMA adalah racun saraf yang menyebabkan pening dan kehilangan kesadaran.
4. Burung Puyuh
Dari kelompok hewan terbang, ada burung puyuh (Coturnix coturnix) yang termasuk jenis hewan beracun.
Burung puyuh dapat disebut beracun karena menyebabkan kelainan coturnism. Kelainan coturnism ditandai dengan gejala nyeri otot, mual dan muntah, yang disebabkan oleh kerusakan sel otot.
Keracunan dapat terjadi karena burung puyuh memakan tanaman beracun tertentu. Namun, para ilmuwan belum bisa menemukan jenis tanaman yang menyebabkan burung puyuh beracun.
5. Kupu-Kupu Swallowtail
Kupu-kupu dalam genus Battus yang populer disebut kupu-kupu swallowtail termasuk jenis hewan beracun, biasanya ditemukan di Amerika.
Sebelum menjadi kupu-kupu, ulatnya memakan tanaman dari genus Aristolochia, yang semua bagiannya sangat beracun bagi manusia.
Meski beracun bagi kita, ulat dari kupu-kupu swallowtail memanfaatkan racunnya untuk menghindari predator.
6. Burung Pitohuis
Burung pitohuis merupakan genus burung yang ditemukan di Papua Nugini.
Baca Juga: Sering Dikira Kalajengking dan dianggap Beracun, Ini 5 Fakta Unik Ketonggeng
Berdasarkan penampilannya, burung ini tentu tidak berbahaya, bahkan cenderung cantik dengan warna hitam dan oranye.
Namun, ternyata bulu dan kulitnya mengandung neurotoksin yang serupa dengan milik katak panah beracun, yaitu batrachotoxin.
Racun batrachotoxin yang terdapat pada burung pitohuis dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, kelumpuhan, bahkan serangan jantung.
Racun dari burung pitohuis ini pertama kali diidentifikasi secara ilmiah pada tahun 1989, oleh seorang peneliti California Academy of Sciences, Jack Dumbacher.
----
Kuis! |
Bagaimana cara hewan menghasilkan racun? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR