Hujan meteor alpha-Monocerotid yang muncul dari rasi Canis Minor ini puncaknya pada tanggal 21 November.
Hujan meteor ini memiliki laju meteor yang seragam. Kita bisa melihat setidaknya 5 meteor per jam.
Ia berasal dari sisa debu komet C/1917 F1 yang mengorbit Matahari dengan periode 143,5 tahun.
Pada fase bulan purnama atau full moon, bulan akan terletak di sisi yang berlawanan dengan Bumi.
Bersumber dari data BRIN, fase purnama ini akan terjadi pada 27 November pada pukul 16.16 WIB.
Di Amerika Utara, Bulan Purnama November populer disebut dengan Bulan berang-berang atau Beaver Moon.
Alasannya, pada periode ini berang-berang jadi sangat aktif memperbaiki bendungan untuk hibernasi.
Karena mereka kebanyakan aktif di malam hari, cahaya Purnama November bisa bantu melakukan aktivitasnya.
Sementara itu, fase Bulan lainnya di November yakni Perbani Akhir pada 5 November pukul 15.37 WIB.
Fase Bulan Baru terjadi pada 13 November 16.27 WIB dan Perbani Awal berlangsung pada 20 November.
Wah, ternyata banyak juga ya fenomena langit yang akan muncul bulan ini. Jangan sampai terlewat, ya!
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 5 Peristiwa Langit Sepanjang Juni 2022, Akan Ada Hujan Meteor!
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,earth sky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR