Bobo.id - Gunung berapi adalah salah satu fenomena alam yang menakjubkan, tetapi juga memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya besar ketika meletus.
Saat gunung meletus, salah satu ancaman utama yang muncul adalah lahar.
Lahar yang keluar bisa dalam bentuk yang berbeda, karena ada dua jenis lahar, yaitu lahar panas dan lahar dingin.
Pada kesempatan kali ini, akan dijelaskan dua jenis lahar tersebut, dari perbedaan hingga bahayanya lahar tersebut.
Lahar panas adalah salah satu bentuk letusan gunung berapi yang paling berbahaya.
Lahar panas terjadi ketika material panas, seperti lava, debu, dan gas, mengalir turun dari gunung berapi dengan kecepatan tinggi.
Lahar panas dapat mencapai suhu lebih dari 1.000 derajat Celsius dan bergerak cepat seperti arus sungai.
Kemunculan lahar panas ini dapat membakar segala yang ada di jalurnya, termasuk pohon, bangunan, dan benda besar lainnya.
Potensi bahaya lahar panas sangat besar, dan dapat menimbulkan kerusakan yang meluas dalam hitungan detik.
Karena itu, evakuasi dini dan pemahaman tentang lahar panas sangat penting untuk mencegah korban jiwa.
Meskipun lahar panas biasanya bergerak dengan cepat, beberapa tanda awal letusan gunung berapi dapat membantu dalam mengidentifikasi ancaman ini, lo.
Baca Juga: Fenomena Alam Guntur Vulkanik Terekam saat Gunung Meletus, Apa Itu?
Sehingga, manusia yang tinggal di lereng gunung bisa melakukan evakuasi sebelum lahar muncul.
Ciri dari akan munculnya lahar adalah adanya gempa bumi vulkanik, suara dentuman, dan asap.
Lahar dingin, seperti namanya, memiliki suhu yang lebih rendah daripada lahar panas.
Jenis lahar ini terbentuk oleh aliran air yang berasal dari salju gunung atau hujan yang membanjiri material vulkanik padat, seperti abu vulkanik dan batuan.
Lahar dingin biasanya lebih lambat daripada lahar panas dan suhunya tidak terlalu tinggi.
Jenis ini cenderung mengalir dengan kecepatan yang lebih rendah, seperti aliran lumpur, dan memiliki viskositas yang lebih tinggi.
Meskipun lahar dingin memiliki suhu yang lebih rendah, lahar ini masih bisa sangat berbahaya.
Jenis lahar ini dapat merusak tanaman, bangunan, dan infrastruktur yang dilaluinya.
Lahar dingin juga berdampak buruk pada makhluk hidup seperti hewan dan manusia.
Bila dilihat dari tingkat bahaya antara lahar panas dan lahar dingin, lahar panas jelas lebih berbahaya.
Lahar panas memiliki suhu yang sangat tinggi dan bisa bergerak dengan cepat.
Baca Juga: Siklus Matahari Akan Mencapai Puncaknya pada Tahun 2024, Apa Dampaknya?
Sehingga jenis lahar ini memiliki potensi untuk memusnahkan segala sesuatu yang ada di jalurnya.
Lahar ini juga dapat menyebabkan luka bakar serius.
Di sisi lain, lahar dingin yang juga berpotensi merusak, biasanya lebih lambat dan memiliki suhu yang lebih rendah.
Karena itu, para pengungsi akan memiliki waktu lebih lama untuk bisa menghindari dan mencari tempat aman.
Meski begitu, tetap perlu berhati-hati meski lahar dingin lebih lambat karena potensi merusak dan panas suhunya tetap berbahaya bagi manusia.
Munculnya lahar panas maupun lahar dingin adalah peristiwa alam yang tidak bisa dicegah.
Aktivitas gunung berapi yang aktif memang memiliki siklus letusan, karena itu penting untuk mengenali kondisi gunung.
Penting bagi masyarakat yang tinggal di dekat gunung berapi untuk memahami potensi bahaya dan tindakan yang harus dilakukan saat terjadi letusan.
Evakuasi dini juga perlu dilakukan untuk menghindari bahaya lahar, terutama lahar panas yang dapat datang secara tiba-tiba.
Karena itu, setiap gunung berapi perlu memiliki posko yang melakukan pengawasan pada aktivitas gunung.
Dengan adanya pemantauan rutin, peringatan bencana letusan bisa diketahui lebih cepat, sehingga evakuasi bisa dilakukan dengan cepat.
Baca Juga: Punya Keindahan yang Luar Biasa, Apa Saja Keunikan Fenomena Alam Sungai Verzasca?
Pemahaman yang baik akan meminimalisir korban akibat bencana alam ini.
Dari penjelasan ini juga teman-teman akan lebih paham tentang tingkat bahaya dari lahar panas dan lahar dingin.
Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa saja penyusun lahar panas? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR