Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu seberapa banyak pegunungan di planet Bumi?
Planet kita memiliki banyak gunung dan pegunungan, dari yang bersifat aktif atau bisa erupsi, sampai gunung tidak aktif.
Ada juga gunung tertinggi yakni Gunung Everest dengan ketinggian 8.849, dan Gunung Wycheproof yang tingginya hanya sekitar 147 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, di kawasan Cincin Api Pasifik yang panjangnya 40.000 kilometer, ada lebih dari 450 gunung berapi.
Faktanya, pegunungan terbentuk dengan berbagai cara yang berbeda.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu fakta cara terbentuknya pegunungan di planet Bumi.
Bersumber dari Livescience, terbentuknya pegunungan tidak lepas kaitannya dengan pergerakan lempeng tektonik.
Lempeng tektonik adalah bagian dari kerak bumi yang terdiri dari batuan padat namun elastis, yang membentuk kerak luar bumi.
Gerakan lempeng ini merupakan hasil dari aktivitas tektonik bumi dan memiliki dampak besar bagi proses geologi seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan pembentukan pegunungan.
Ketika lempeng tektonik bertabrakan, ujungnya dapat melengkung dan terlipat sehingga membentuk batu yang tumbuh menjadi pegunungan.
Contoh pegunungan yang terbentuk akibat tabrakan lempeng tektonik adalah Pegunungan Himalaya.
Baca Juga: Gunung Klyuchevskoy, Fenomena Alam Gunung Berapi Aktif Tertinggi di Rusia
Kemudian, ada juga pegunungan yang terbentuk akibat pertemuan dua lempeng tektonik.
Salah satu lempeng akan menukik ke bawah lempeng lainnya, yang dikenal dengan sebutan fenomena subduksi.
Akibat dari fenomena subduksi ini, batuan yang runtuh di tepinya dapat membentuk pegunungan, contohnya Pegunungan Andes.
Selain itu, pegunungan juga bisa terbentuk akibat lempeng tektonik yang terbelah, menyebabkan balok batu di setiap sisi retakan membentuk barisan pegunungan.
Contoh pegunungan yang terbentuk dengan cara di atas yakni Pegunungan Sierra Nevada di Amerika Serikat.
Tidak hanya berhubungan dengan lempeng tektonik, pegunungan juga bisa terbentuk akibat proses vulkanisme.
Proses vulkanisme adalah fenomena geologis yang melibatkan keluarnya magma, gas, dan partikel padat dari dalam bumi ke permukaan.
Ini sering terjadi di daerah dengan aktivitas tektonik, di mana lempeng-lempeng tektonik bertemu atau terpisah.
Contoh pegunungan yang terbentuk dari proses vulkanisme adalah Pegunungan Galapagos.
Lijun Liu, seorang ahli geosains di Universitas Illnois Urbana-Camphaign, menyebutkan bahwa aktivitas di dalam lapisan bumi juga membentuk pegunungan.
Misalnya, baru-baru ini ditemukan bongkahan batuan padat yang mengelupas dari lempeng tektonik, jatuh ke dalam mantel di bawah, menyebabkan permukaan di bawahnya terangkat.
Baca Juga: Terjadi di Jepang, Fenomena Alam Pulau Baru Terbentuk Setelah Letusan Gunung Berapi
Inilah yang menyebabkan Pegunungan Rocky dan Dataran Tinggi Colorado terbentuk.
Fenomena lainnya, yakni topografi dinamis, dapat membuat permukaan bumi melengkung ke atas akibat batuan di dalam mantel bergolak dalam waktu jutaan tahun.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal daftar pegunungan paling populer di planet kita.
- Pegunungan Himalaya, rangkaian pegunungan tertinggi di dunia, puncak tertingginya adalah Gunung Everest.
- Pegunungan Andes, pegunungan terpanjang di dunia yang terbentang di Amerika Selatan.
- Pegunungan Alpen, membentang melalui beberapa negara seperti Prancis, Italia, Swiss, dan Austria.
- Pegunungan Rocky, membentang dari Alaska hingga New Mexico.
- Gunung Fuji, gunung berapi tertinggi di Jepang dengan puncak berbentuk kerucut.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa ketinggian Gunung Wycheproof? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR