Meski puncaknya akhir minggu ini, ternyata Leonid aktif sejak 3 November dan berlangsung hingga 2 Desember.
Dari Mana Sumber Leonid?
Seperti kita tahu, 'bintang jatuh' ini sebenarnya adalah meteoroid, partikel kecil yang menghantam atmosfer Bumi.
Bintang itu lalu memanas dan menguap, melepaskan energi yang terlihat sebagai seberkas cahaya di langit.
Partikel-partikel itu biasanya berasal dari komet yang melintasi jalur orbit Bumi yang mengelilingi Matahari.
Nah, sumber Leonid adalah komet kecil bernama 55P/Tempel-Tuttle, yang berada di tata surya tiap 33 tahun.
Bersumber dari NASA, kunjungan terakhirnya terjadi pada tahun 1998 dan akan terjadi lagi pada tahun 2031.
Meteor dari hujan meteor Leonid dianggap sangat cepat. Sebab, ia melaju dengan kecepatan 71 km per detik!
Angka ini terlalu cepat jika kamu melihat meteor melalui teleskop, namun teropong bintang bisa membantu.
Termasuk Meteor Sangat Terang
Meski tingkat meteor yang dihasilkan rendah, Leonid termasuk meteor yang sangat terang dan melesat cepat.
Baca Juga: 11 November Akan Ada Puncak Hujan Meteor Taurid Utara, di Mana Bisa Terlihat?
Source | : | NASA,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR