Apalagi, meteor Leonid sesekali menghasilkan badai. Yap, setiap 33 tahun sekali ada banyak sekali meteor dihasilkan.
Bersumber dari Live Science, setiap 33 tahun atau lebih, hujan meteor Leonid menghasilkan 1.000 meteor per jam.
Pada peristiwa tahun 1966, ada banyak sekali meteor yang terlihat selama 15 menit sehingga tampak seperti hujan.
Namun, badai meteor Leonid terbaru terjadi pada tahun 2002, sehingga badai berikutnya baru terjadi pada 2035.
Dari Mana Asal Cahaya Meteor?
Seperti kita tahu, hujan meteor adalah fenomena ketika meteor memasuki Bumi dengan kecepatan tinggi.
Gesekan dengan udara menyebabkan partikel-partikel itu memanas dan menghasilkan cahaya dari permukaan.
Cahaya yang dihasilkan ini dapat berupa warna-warni dan biasanya hanya terlihat selama beberapa detik.
Kadang-kadang bisa juga menghasilkan suara gemuruh atau ledakan ketika meteor yang lebih besar memasuki atmosfer.
Meteor yang sering dikira bintang jatuh itu warnanya berbeda-beda. Ada yang merah, oranye, hijau, dan ungu.
Nah, itulah informasi terkait hujan meteor Leonid yang akan mencapai puncaknya akhir pekan ini. Tertarik melihat?
Baca Juga: Akan Ada Puncak Hujan Meteor Taurid Selatan pada 5 November, Ini Faktanya
Source | : | NASA,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR