Bobo.id - Saat seseorang harus melakukan operasi medis, biasanya dokter atau perawat akan menyuntikkan obat bius.
Tujuan penyuntikan obat bius adalah agar kita tidak merasakan rasa sakit ketika sedang menjalani operasi.
Secara umum, ada tiga jenis obat bius. Mulai dari obat bius lokal, obat bius regional, dan obat bius total.
Bius lokal akan memblokir rasa sakit pada area tubuh yang akan dioperasi dan tak pengaruhi kesadaran.
Kalau bius regional, pasien tetap tersadar tetapi kehilangan sensasi pada bagian yang tubuh yang diberi bius.
Nah kalau seseorang mendapat bius total, maka orang itu menjadi tidak sadar selama operasi berlangsung.
Hmm, lalu apa yang terjadi pada tubuh manusia saat diberi obat bius total, Bo? Simak informasinya, yuk!
Otak Akan 'Tertidur' Sementara
Setelah mendapat obat bius total, maka otak kita tidak bekerja seperti biasa dan membuat kita tak sadarkan diri.
Banyak yang mengira tidurnya sebentar, padahal mungkin operasi itu sudah memakan waktu yang lama.
Efek obat bius akan bekerja pada bagian korteks serebral. Bagian otak itu adalah pusat berpikirnya manusia.
Baca Juga: Kenapa Obat Bius Membuat Kita Mengantuk dan Tidur Tanpa Mimpi?
Selain itu, efek obat bius juga akan bekerja di area batang otak yang terkait dengan kesadaran diri.
Oleh karena itu, ketika diberi obat bius total, maka pernapasan, detak jantung, dan refleks gerak jadi lambat.
Mereka akan tetap lambat bahkan sampai kamu tersadar karena otak juga baru mulai bangun dari 'tidur'-nya.
Namun tenang, sebab efek ini akan hilang seiring waktu sampai sisa obat bius dalam tubuh benar-benar habis.
Tidak Sepenuhnya Tidur
Bersumber dari Mayo Clinic, setidaknya 1-2 orang masih setengah sadar meski sudah diberi obat bius total.
Faktornya banyak, bisa karena kondisi tubuh yang tidak stabil hingga takaran dosis obat bius yang terlalu rendah.
Meski tetap sadar, tubuh tetap saja lemah sehingga tidak bisa berbuat apa pun jika terbangun ketika operasi.
Bahkan, untuk sekadar memberi tahu dokter dan tim medis bahwa kita sudah terbangun saja tidak bisa, lo.
Ini karena efek relaksasi otot dari obat bius total ini tetap membuat kita kesulitan untuk bergerak dan bicara.
Jika dibiarkan, maka akan menimbulkan efek jangka panjang, seperti kecemasan hingga gangguan saat tidur.
Baca Juga: Meski Dibius, Apa yang Terjadi Jika Pasien Terbangun saat Sedang Dioperasi?
Sulit Bernapas Jika Perut Tak Kosong
Sebelum melakukan operasi, biasanya kita akan diingatkan untuk puasa terlebih dahulu sekitar 8 jam sebelumnya.
Ternyata hal ini penting dilakukan untuk menjaga agar obat bius total bisa bekerja dengan baik di tubuh kita.
Ini karena, obat bius akan menonaktifkan kerja semua organ dan saraf tubuh untuk sementara waktu.
Sisa makanan di perut bisa mengalir balik menuju paru-paru karena lambung tidak bisa menahan aliran itu.
Kalau kondisi sadar, kita bisa refleks batuk untuk mengeluarkan makanan yang berbelok arah ke saluran napas.
Namun saat dibius total, bahkan kita tidak menyadari kalau ada makanan yang mengalir balik, teman-teman.
Makanan yang mengalir ke saluran napas dan terjebak di dalam paru-paru itu bisa membahayakan kesehatan.
Yap, kita bisa jadi kesulitan untuk melakukan proses bernapas ketika perut tidak kosong sebelum operasi besar dimulai.
Oleh karena itu, sebelum operasi besar, sebaiknya patuhi perintah yang diutarakan oleh dokter atau perawat, ya.
Nah, itulah yang akan terjadi pada tubuh manusia saat diberi obat bius. Semoga bisa menjawab penasaranmu!
Baca Juga: Bagaimana Obat Bius Memengaruhi Otak Kita, ya? #AkuBacaAkuTahu
----
Kuis! |
Apa saja jenis obat bius? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR