Selain itu, menjadikan pers sebagai alat politik dari pemerintah juga merupakan penyimpangan di demokrasi terpimpin.
Penyebab lainnya berakhirnya Demokrasi Terpimpin yang paling menonjol adalah kemunculan gerakan 30 September.
Sila pertama Pancasila yakni 'Ketuhanan yang Maha Esa' dinilai sangat berlawanan dengan paham komunisme.
Oleh karena itu, gerakan ini sangat dilarang di Indonesia karena bisa membahayakan praktik Pancasila.
Ini memicu terjadinya pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia pada 30 September 1965.
Pemberontakan ini semakin menurunkan kepercayaan rakyat terhadap berlangsungnya demokrasi terpimpin.
Akhirnya, terbitlah Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang jadi dasar berakhirnya demokrasi terpimpin.
Selain itu, ada beberapa hal yang menjadi kelemahan Demokrasi Terpimpin yang memberatkan rakyat, yakni:
- Menghambat konstitusi negara.
- Banyak terjadi pertentangan ideologi.
- Terjadi ketidakadilan di dunia politik.
Nah, itulah faktor penyebab berakhirnya demokrasi terpimpin di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR