Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 5, kita akan belajar tentang hubungan antar dua makhluk hidup di ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari organisme (biotik) dan lingkungan fisik (abiotik).
Semua makhluk hidup bahkan lingkungan fisik yang ada dalam sebuah ekosistem itu saling berinteraksi.
Misalnya, interaksi antara sinar Matahari dengan tumbuhan hijau yang prosesnya disebut fotosintesis.
Sementara itu, ada juga interaksi makan dan dimakan antar makhluk hidup yang ada di sebuah ekosistem.
Selain rantai makanan, terjadi simbiosis, yakni hubungan antara dua makhluk hidup yang berkaitan erat.
Terdapat tiga jenis simbiosis dalam ekosistem. Ada simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
Kali ini Bobo akan mengajakmu untuk mengenal simbiosis parasitisme. Simak informasi lengkapnya, yuk!
Simbiosis parasitisme adalah adanya kondisi ketergantungan yang terjadi ketika hanya satu pihak yang untung.
Sementara itu, pihak lain yang terlibat dalam interaksi itu akan dirugikan oleh pihak yang mendapat untung.
Bersumber dari Gramedia.com, ada dua jenis parasitisme yakni ektoparasitisme dan endoparasitisme. Apa itu?
Baca Juga: Bagaimana Makhluk Hidup dalam Satu Ekosistem Saling Berkaitan? Materi Kelas 5 SD
Ektoparasitisme adalah parasit yang hidup di luar tubuh inang, seperti kutu, lalat, nyamuk, lalat, dan lainnya.
Endoparasitisme adalah parasit yang hidup di dalam tubuh inang, seperti virus, bakteri, cacing, dan lintah.
Makhluk hidup yang merugikan disebut sebagai parasit, sedangkan yang dirugikan disebut inang.
Parasit bergantung pada makhluk hidup lain. Mereka akan mengambil makanan inang untuk bertahan hidup.
Biasanya, inang tak langsung dibunuh oleh parasit. Inang akan sakit dan makin lemah dari waktu ke waktu.
Agar makin sederhana dan mudah pahami, berikut ini ciri-ciri simbiosis parasitisme dalam ekosistem:
- Hubungan simbiosis parasitisme terjadi pada dua individu
- Salah satu pihak diuntungkan, tetapi pihak lain justru dirugikan
- Individu yang dirugikan bisa rusak bahkan mati
- Individu yang diuntungkan bisa hidup dan berkembang
Kutu merupakan organisme kecil yang mendapat makanan dengan menghisap darah makhluk hidup lain.
Baca Juga: Simbiosis Komensalisme: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh di Alam Bebas
Ia akan menghisap darah makhluk hidup yang ia tempati, termasuk kerbau, kambing, sapi, atau anjing.
Keuntungan yang didapatkan oleh kutu adalah mereka mendapatkan makanan dan tempat tinggalnya.
Sementara hewan yang ditempatinya akan mengalami kerugian dari adanya kutu karena sebabkan gatal.
Cacing tambang yang berdiam pada usus manusia akan merugikan manusia karena akan menyerap darah.
Keuntungan yang didapat oleh cacing tambah adalah bisa mendapat makanan dengan menyerap darah.
Sementara manusia alami kerugian karena hal ini bisa menyebabkan anemia atau kekurangan darah.
Teritip adalah antropoda yang hidup di laut terutama di laut dangkal atau pasang bergelombang kuat.
Nah, teritip ini biasanya hidup di dalam tubuh ikan paus. Artinya, ia termasuk dalam jenis endoparasitisme.
Keuntungan yang bisa didapatkan oleh teritip adalah bisa memperoleh tempat tinggalnya yang baik.
Sementara ikan paus akan dirugikan karena adanya teritip menyebabkan rasa gatal dan juga tidak nyaman.
Nah, itulah pengertian, ciri-ciri, dan contoh simbiosis parasitisme. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Ternyata 'Tarian' Ikan Badut Turut Membantu Pertumbuhan Anemon Laut
----
Kuis! |
Ada tiga jenis simbiosis, apa saja? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | gramedia.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR