Bobo.id - Sama dengan perayaan lain di Indonesia, perayaan Natal ternyata juga memiliki makanan khas.
Salah satu makanan yang identik dengan perayaan Natal adalah kue jahe yang bentuknya beragam.
Tak hanya di Indonesia, kue jahe ini juga sering menjadi simbol Natal di beberapa negara dunia, lo.
Terutama di negara Eropa, kita bisa menemukan kue jahe di hampir setiap rumah saat perayaan Natal.
Di balik bentuknya yang lucu-lucu, ternyata kue jahe juga menyimpan banyak fakta menarik. Simak, yuk!
1. Sudah Ada Sejak 2.400 SM
Kue jahe yang kini terkenal di banyak negara ternyata berasal dari Yunani, Eropa. Ia sudah ada sejak 2.400 SM.
Sejak keberadaannya di Yunani, kue jahe lambat laun menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia.
Di abad pertengahan, orang Eropa membuat kue sendiri. Mereka membuat kue keras yang dibentuk sesuai musim.
Misalnya musim semi, kue jahe akan dicetak membentuk bunga menandakan banyak bunga mekar.
Sementara itu kue jahe juga akan dibuat bentuk orang sebagai tanda musim dingin dan perayaan Natal.
Baca Juga: Resep Kue Jahe Super Mudah untuk Hidangan dan Kado Bingkisan Natal
2. Penghias Pertama Kue Jahe
Meski kue jahe sudah dibentuk macam-macam, namun dulunya kue ini tidak pernah dihias warna-warni.
Nah, kebiasaan menghias kue jahe dengan warna-warni gula ini ternyata baru dilakukan Ratu Elizabeth I.
Saat itu, ratu meminta para pembuat kue di itana untuk membuat kue jahe yang bentuknya orang.
Ratu pun menghiasnya sedemikian rupa menyerupai tokoh terkenal yang mengunjungi istananya.
3. Jadi Simbol Keberuntungan
Selain memiliki bentuk yang unik, kue jahe juga jadi simbol keberuntungan bagi masyarakat Eropa, lo.
Kita harus meletakkan kue jahe itu di telapak tangan dan membuat sebuah permintaan di dalam hati.
Setelah selesai, kita bisa meletakkan kue jahe di atas meja atau piring dan barulah pukul dengan tangan.
Apabila kue jahe terbagi menjadi tiga bagian, maka dipercaya keinginan teman-teman akan terkabul.
Kepercayaan keberuntungan dalam kue jahe ini masih banyak diterapkan pada masyarakat negara Swedia.
Baca Juga: Awalnya Hanya Kue Madu Biasa, Ini Sejarah Singkat dan Resep Kue Jahe Khas Natal
4. Mengalami Berbagai Perubahan
Tidak hanya bentuk orang atau dibuat sesuai musim, pada abad ke-16, Jerman melakukan gebrakan.
Masyarakat di sana memanggang kue jahe dan menyerupai rumah dilengkapi cerobong asap dan salju.
Di masa kini, kue jahe atau gingerbread juga banyak mengalami perubahan dalam segi komposisi makanan.
Terkadang, kue jahe ini diberi tambahan lada, kayu manis, gula aren, dan beberapa rempah lainnya.
Bentuknya juga bermacam-macam, mulai dari orang-orangan, pohon cemara, bintang, hingga sinterklas.
5. Manfaat Kue Jahe
Kue jahe menjadi camilan favorit saat Natal karena bisa menghangatkan badan saat cuaca dingin Natal.
Natal yang diayakan tiap Desember bertepatan dengan musim dingin di negara dengan empat musim.
Selain itu, ternyata kue jahe dengan kandungan jahe juga bisa membantu mengatasi rasa mual, lo.
Bahkan, mengonsumsi kue jahe juga bisa meredakan stres karena ad kandungan gingerol pada jahe.
Baca Juga: Kue Jahe Khas Natal Sudah Dibuat Manusia Sejak 4500 Tahun yang Lalu
Gingerol ini merupakan antioksidan yang kuat yang bisa bantu mengurangi stres akibat radikal bebas.
Nah, itulah fakta menarik kue jahe yang jadi camilan favorit saat Natal. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu, ya.
----
Kuis! |
Siapa yang menghias kue jahe pertama kali? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR