Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 5, kita akan belajar bersama tentang jaring-jaring makanan di ekosistem.
Ekosistem adalah sistem ekologi akibat adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan.
Dalam suatu ekosistem, salah satu interaksi yang terjadi antar makhluk hidup yakni rantai makanan. Apa itu?
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan tertentu.
Di setiap ekosistem, ada banyak rantai makanan. Beberapa rantai makanan itu membentuk jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan adalah hubungan alami dari beberapa rantai makanan, yakni proses makan dan dimakan.
Nah, jaring-jaring makanan yang ada dalam sebuah ekosistem ini juga bisa mengalami perubahan, lo.
Alam atau lingkungan di sekitar kita selalu berubah. Bahkan, setiap makhluk hidup di alam juga akan berubah.
Perubahan pada alam atau makhluk hidup nantinya akan mengubah jaring-jaring makanan secara keseluruhan.
Hal yang memicu adanya perubahan dalam jaring-jaring makanan ini terdiri dari faktor alam dan manusia.
Faktor alam ini meliputi bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, tsunami, hingga letusan gunung api.
Baca Juga: Perbedaan Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan, Materi Kelas 5 SD
Sementara faktor manusia meliputi eksploitasi berlebihan, polusi, pembakaran bahan fosil, dan lainnya.
Adanya gangguan pada rantai makanan akan menyebabkan terjadinya perubahan jaring-jaring makanan.
Namun, perubahan alami dan jadi bagian dari daur kehidupan tidak akan memberikan gangguan berarti.
Alasannya sederhana, sebab perubahan-perubahan itu terjadi atau berlangsung dalam waktu yang lambat.
Perubahan yang tiba-tiba dan bikin kerusakan yang besar, akan mengganggu jaring-jaring makanan.
Pencemaran lingkungan dan pemanasan global memberi dampak besar pada perubahan jaring-jaring makanan.
Berikut ini Bobo akan berikan contoh perubahan jaring-jaring makanan yang terjadi di beberapa ekosistem.
Sebuah bencana alam berupa kekeringan menyebabkan sawah gagal panen dan padi mengalami kematian.
Saat padi tidak ada, belalang kehilangan makanannya. Akibatnya, banyak belalang mati dan jumlahnya turun.
Ular sawah yang memangsa belalang tidak akan bisa bertahan hidup karena jumlah belalang makin sedikit.
Burung elang yang memangsa ular sawah pun akan alami penurunan populasi karena jumlah ular berkurang.
Baca Juga: Apakah yang Dimaksud dengan Jaring-Jaring Makanan? Materi Kelas 5 SD
Sebuah kerusakan hutan akan menyebabkan banyaknya pohon dan tumbuhan yang ada di hutan makin berkurang.
Dengan begitu, rusa yang biasanya makan rerumputan ini jadi tidak bisa makan. Jumlahnya pun berkurang.
Macan kumbang yang memangsa rusa juga akan kesulitan mendapat makanan hingga tak bisa berkembang biak.
Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus bisa menyebabkan padang rumput sabana tertutup abu.
Tanaman yang tertutup abu membuat hewan herbivora seperti zebra dan kijang tak bisa makan dan mati.
Jika hewan herbivora jumlahnya berkurang, maka hewan karnivora seperti singa dan hyena sulit cari makan.
Hal itu akan terus berlanjut hingga tingkatan selanjutnya dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Terjadinya polusi air karena limbah yang dibuang sembarangan ke sungai membuat air sungai menjadi kotor.
Organisme produsen seperti lumut di sungai pun akan mati. Ikan yang memakan lumut pun kesulitan hidup.
Ikan kecil yang berkurang jumlahnya akan membuat ikan karnivora yang lebih besar tidak bisa bertahan.
Populasi ikan yang menurun membuat populasi hewan pemakan ikan sulit mendapat makanan dan mati.
Nah, itulah faktor penyebab perubahan dalam jaring-jaring makanan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Baca Juga: Proses Rantai Makanan pada Ekosistem yang Lebih Besar, Materi Kelas 5 SD
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan ekosistem? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR