Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu dapat membedakan ular berbisa dan ular tidak berbisa?
Faktanya, tidak semua ular yang ada di alam liar merupakan ular berbisa, lo. Ada juga yang tidak dapat menghasilkan racun.
Umumnya, ular menggunakan bisa untuk membantu mereka melumpuhkan mangsa agar lebih mudah dimangsa.
Menurut penelitian para ilmuwan, ular beracun cenderung memiliki pupil hitam vertikal, kepala segitiga, dan dua lubang dekat moncongnya.
Bersumber dari a-z-animals.com, diperkirakan sekitar 85% dari seluruh spesies ular di dunia justru tidak beracun dan berbisa.
Itu berarti sisanya adalah ular berbisa yang menghasilkan kadar racun yang berbeda.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu fakta tentang ular paling berbisa di dunia.
Yuk, simak!
1. Ular Taipan Pedalaman
Ular Taipan pedalaman (Oxyuranus microlepidotus) dapat menghasilkan racun sekitar 44-110 mg dalam sekali gigitan.
Oleh karena itu, ular ini termasuk ke dalam ular paling berbisa di dunia.
Baca Juga: Unik, Ternyata Ada Ikan yang Bisa Hidup Tanpa Air dalam Waktu Singkat
Racun dari ular Taipan pedalaman mengandung neurotoksin yang kuat, dan dapat menyebabkan gejala kelumpuhan, keruksakan otot, hingga gangguan ginjal dalam waktu 45 menit.
Namun, ular ini dianggap lebih jinak dan tidak mengganggu manusia, asalkan tidak diganggu.
Ular Taipan pedalaman banyak ditemukan di bagian dalam Australia, terutama di daerah pedalaman di negara bagian Queensland.
2. Ular Taipan Pesisir
Ular Taipan pesisir (Oxyuranus scutellatus) menempati posisi kedua sebagai ular paling berbisa di dunia.
Dalam satu kali gigitan, ular ini menghasilkan racun sebanyak 100-400 mg. Dampak racunnya dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan ginjal dalam waktu 2 jam.
Ular Taipan Pesisir ditemukan di sepanjang pesisir utara Australia, terutama di daerah yang lebih basah seperti hutan hujan tropis, padang rumput, dan daerah rawa-rawa.
Di habitat aslinya, ular ini memakan hewan kecil seperti rodentia, reptil kecil, dan burung.
3. Ular Kobra Hutan
Ular kobra hutan (Dendroaspis angusticeps) merupakan jenis kobra yang umum ditemukan di hutan tropis, hutan pegunungan, serta daerah berbatu yang lebat di Afrika bagian selatan.
Racun yang dapat dihasilkan dalam satu kali gigitan sebanyak 570-1.100 mg.
Baca Juga: Kulitnya Tak Berwarna Hitam, Kenapa Ular ini Disebut Black Mamba? Ini Penjelasan dan Keunikannya
Sebenarnya, ular kobra hutan tidak sering melakukan interaksi dengan manusia, karena memilih hidup tersembunyi di hutan, sungai, atau padang rumput.
Ular ini biasanya memiliki warna hijau keabu-abuan atau cokelat tua yang bisa bervariasi tergantung pada lingkungan mereka.
4. Ular Laut Dubois
Ular laut Dubois (Hydrophis duboisii) adalah salah satu spesies ular laut yang ditemukan di perairan di sekitar Australia dan Papua Nugini.
Mereka hidup di antara terumbu karang di Laut Koral, Laut Arafura, Laut Timor, dan Samudra Hindia.
Sebagai salah satu ular laut paling berbisa, para penyelam harus berhati-hati jika menemukan ular spesies ini di habitatnya.
Berdasarkan penampilannya, ular ini dapat tumbuh hingga sekitar 50 hingga 70 cm. Mereka memiliki warna tubuh yang bervariasi, dari hijau kecokelatan hingga abu-abu
5. Ular Cokelat Timur
Ular Cokelat Timur, atau disebut juga Ular Cokelat Timur Laut (Pseudonaja textilis), adalah spesies ular berbisa yang ditemukan di bagian timur Australia.
Ular ini dapat menghasilkan racun yang dapat mengganggu proses pembekuan darah.
Ular ini memiliki ukuran sedang hingga besar, dengan panjang rata-rata sekitar 1,5 hingga 2 meter.
Baca Juga: Terlihat Lucu, Apa Sebenarnya Alasan Anjing Suka Mengejar Ekornya Sendiri?
Ular Cokelat Timur ditemukan di berbagai habitat di Australia Timur, termasuk hutan terbuka, padang rumput, dan daerah semi-gurun.
----
Kuis! |
Berapa banyak persentase ular beracun di dunia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | a-z-animals.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR