2. Tempat Pertama Pergantian Tahun
Di seluruh dunia, kita dapat menemukan adanya perbedaan waktu akibat garis meridian.
Setiap 1° berbeda 4 menit atau setiap 15° berbeda 1 jam. Atas dasar inilah diadakan pembagian wilayah waktu di berbagai negara di Bumi.
Dengan fakta tersebut, kita tahu bahwa pergantian tahun tidak bisa terjadi secara bersamaan di seluruh dunia.
Bersumber dari National Geographic, daratan pertama yang menyambut tahun baru adalah Pulau Kiritimati dan 10 pulau kecil di tengah Samudra Pasifik.
Di sana, Tahun Baru terjadi sehari penuh lebih awal daripada negara-negara lain di dunia.
Sedangkan tempat yang terakhir merayakan Tahun Baru adalah Pulau Niue dan Samoa Amerika, di barat daya Kiribati, Pasifik Selatan.
3. Berdasarkan Tahun Kabisat
Awalnya, setiap daerah memiliki perbedaan waktu tahun baru, mengikuti kalender masing-masing.
Namun, Gereja Katolik kemudian mulai menerapkan kalender Gregorian pada tahun 1582.
Paus Gregorius XIII mengganti kalender Julian dengan memperhitungkan tahun kabisat, sehingga 31 Desember ditetapkan sebagai malam tahun baru.
Baca Juga: Bagaimana Asal-Usul Tradisi Bakar-Bakar saat Tahun Baru? Ini Faktanya
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR