Bobo.id - Selamat Tahun Baru dan memasuki tahun 2024, teman-teman!
Kemarin, tanggal 1 Januari 2024 adalah hari pertama di tahun ini. Yap, setiap tahun selalu dimulai dari 1 Januari.
Secara universal, banyak negara yang menggunakan sistem kalender Gregorian.
Sistem kalender Gregorian memperhitungkan tahun kabisat setiap empat tahun sekali, yang memiliki 366 hari dengan menambahkan satu hari ekstra (29 Februari) ke bulan Februari.
Sedangkan pembagian bulannya terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari yang berbeda-beda di setiap bulan.
Ada 365 atau 366 hari dalam satu tahun, kenapa hanya 1 Januari yang dipilih sebagai tanda dimulainya tahun?
Yuk, cari tahu faktanya dari artikel ini!
Pernah Menggunakan Tanggal Lain
Bersumber dari Encyclopaedia Britannica, selama berabad-abad, orang-orang pernah menandai dimulainya tahun pada 25 Maret dan 25 Desember.
Namun, karena pengaruh dari beberapa pihak, tanggal tersebut diganti.
Menurut tradisi, pada masa pemerintahan raja Romawi Numa Pompilius (715-673 SM), raja Numa meninjau kembali kalender republik Romawi.
Baca Juga: Bukan Hanya Januari, Ternyata Ada 7 Kalender Waktu Perayaan Tahun Baru di Dunia
Oleh karena itu, bulan Januari menggantikan bulan Maret sebagai bulan pertama.
Pilihan ini dianggap tepat karena Januari diambil dari nama Janus, dewa segala permulaan di Romawi.
Sementara itu, Maret merayakan Mars, yang merupakan dewa perang.
Pergantian Kalender
Pada tahun 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian.
Kalender ini merupakan versi pengubahan dari kalender Romawi sebelumnya yang memiliki kesalahan dalam penentuan tahun-tahun kabisat.
Namun, Julius Caesar masih mempertahankan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun.
Semakin berkembangnya kekuasaan Kekaisaran Romawi menyebabkan kalender Julian semakin dikenal oleh beragam kalangan.
Kemudian, pada saat pemerintahan Roma jatuh pada abad ke-5 M, banyak negara Kristen yang mengubah kalendernya.
Menurut negara-negara tersebut, 25 Maret (pesta kabar sukacita) dan 25 Desember (Natal) menjadi hari tahun baru.
Kalender Gregorian
Baca Juga: Catat, Ini 5 Tips Membuat Resolusi Tahun Baru 2024 agar Bisa Tercapai
Ketika digunakan, ternyata kalender Julian mengalami kesalahan perhitungan tahun kabisat.
Akibatnya, terdapat banyak peristiwa yang terjadi pada musim yang salah, termasuk menimbulkan kendala dalam menentukan tanggal Paskah.
Oleh karena itu, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian yang diubah pada tahun 1582.
Selain berhasil mengatasi perhitungan tahun kabisat, kalender Gregorian ini juga mengembalikan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama dalam satu tahun.
Dalam Kalender Gregorian, tahun kabisat adalah setiap tahun yang habis dibagi 400 atau tahun yang habis dibagi 4.
Akan tetapi, kabisat bukan tahun yang habis dibagi 100 kecuali tahun yang habis dibagi 400.
Dengan demikian, beberapa tahun kabisat yang seharusnya dalam Kalender Julian dihapus dalam Kalender Gregorian untuk memperbaiki perbedaan antara tahun kalender dan tahun matahari.
Dengan begitu, kalender Gregorian dianggap lebih akurat dan tepat dalam mengukur waktu, dibandingkan kalender Julian.
Sejak diperkenalkannya pada abad ke-16, Kalender Gregorian telah menjadi standar internasional di seluruh dunia.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
Baca Juga: 5 Tips Membersihkan dan Merapikan Rumah Setelah Pesta Tahun Baru
----
Kuis! |
Bagaimana perhitungan tahun kabisa kalender Gregorian? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR